Bagaimana Sebenarnya Mengajari Anak Membaca, Ini Penjelasannya! - Phonics Method (Original Content)
Bagaimana sebenarnya mengajari anak membaca -
Membaca adalah kemampuan bahasa tertulis
reseptif yang memungkinkan
individu mendapatkan informasi, pengetahuan, dan
pengalaman baru. Melalui kegiatan membaca, seseorang dapat
meningkatkan
kemampuan berpikir, mempertajam perspektif, dan
memperluas pemahaman mereka tentang berbagai topik.
Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam
menggunakan potensi dan
keterampilan mengolah informasi yang diterima saat
membaca atau menulis.
Literasi sangat berkaitan dengan proses pembelajaran
seorang anak. Ini juga berkaitan dengan
bagaimana seseorang berpikir kritis
antangan para peneliti sekarang adalah menemukan bagaimana metode paling
efektif
untuk mengajari anak belajar.
- Key Takeaways
- Berpikir Kritis: Mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada anak melalui kegiatan membaca.
- Metode Fonik: Efektif untuk mengajarkan membaca dengan menghubungkan suara dengan huruf.
- Perspektif Belajar: Mengambil perspektif pembelajar untuk merangsang rasa ingin tahu anak dan memupuk kebiasaan membaca.
Tahun 2022 terdapat data bahwa hanya 33% anak usia 9 dan 10 tahun di AS yang dinilai sudah mahir membaca. Hal ini berarti AS telah gagal dalam mengajar anak membaca
Imam Syafi'i "Jika kamu tak tahan akan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan."
Di AS, rendahnya tingkat kemampuan baca tulis sering kali dianggap disebabkan oleh kurangnya kemampuan phonics di kelas. Metode phonics merupakan suatu pendekatan dalam proses pengajaran membaca dan menulis Bahasa Inggris yang fokus pada keterkaitan antara bunyi dari huruf-huruf alfabet. Contohnya, dalam metode ini, bunyi dari huruf /k/ akan diasosiasikan dengan urutan huruf c-a-t (/k/ /æ/ /t/). Para peneliti menyebutnya dengan istilah decoding. Decoding membantu seseorang dalam memahami bacaan.
Meningkatkan Kemampuan Membaca
Meningkatkan kemampuan membaca dapat dilakukan dengan menerapkan empat saran dari ahli berikut bagi orang tua dan pengasuh dalam mempersiapkan anak kecil belajar membaca.
- Perbanyak berbicara
- Mendorong anak untuk menulis
- Ubah perspektif
- Buat belajar jadi menyenangkan
Pertama, penting untuk banyak berbicara dengan anak-anak, karena hal ini dapat
memperluas kosa kata dan pengetahuan
konseptual mereka.
Patrick Proctor dari Boston College menekankan
bahwa
berbicara membantu anak memahami kata-kata
tertulis dengan lebih mudah, seperti misalnya memahami apa itu harimau.
Selanjutnya dorong anak untuk mencoba menulis, seperti menuliskan namanya, sesuai
saran dari David Share dari
Universitas Haifa di Israel.
Ini adalah metode efektif untuk membantu mereka
mengenali bahwa huruf-huruf secara fonetis
merepresentasikan bahasa lisan, tanpa perlu khawatir tentang ejaan yang benar
pada tahap awal.
ryant Jensen dari Brigham Young University menyarankan untuk mengubah perspektif
orang tua dan pengasuh dengan
memposisikan diri sebagai pembelajar.
Dengan menghargai bagaimana buku dapat
merangsang pikiran anak yang ingin tahu,
kita dapat membantu mereka mengembangkan kebiasaan membaca.
Terakhir, Dominic Wyse dari University College London menekankan pentingnya
menjadikan proses pembelajaran menyenangkan.
Dia menyatakan bahwa ketika anak-anak menikmati membaca, mereka belajar membaca
dengan lebih baik.
Membacakan cerita
kepada anak kecil dapat membantu mereka mengembangkan kecintaan pada buku, yang
pada gilirannya akan memotivasi mereka
untuk belajar membaca.
Kesimpulan
Penekanan utama adalah pada pentingnya membentuk keterampilan
berpikir kritis anak
melalui pembelajaran membaca.
Metode phonics disoroti sebagai teknik kunci
yang
efektif dengan cara decoding
yaitu
mengaitkan bunyi dengan huruf.
Orang tua disarankan untuk sering berkomunikasi dengan anak guna memperkaya
kosakata
mereka,
mendorong kegiatan menulis, berperan
sebagai pembelajar bersama anak, dan menjadikan proses belajar membaca sebagai
aktivitas yang menyenangkan, yang pada
gilirannya memperkuat kemampuan membaca anak.
Writer Notes
Fisalma Fadhia Notes
Membaca memiliki banyak manfaat bagi seseorang. Dengan membaca dapat meningkatkan keterampilan objektivitas. Selain itu, dengan banyaknya ilmu yang diterima dapat mempermudah seseorang dalam berpikir kritis. Belajar membaca harus dimulai sejak dini sehingga perlu adanya teknik yang efektif yang dapat diterapkan para orang tua dalam mengajari anaknya seperti teknik Phonics. Teknik Phonics menghubungkan bunyi dengan huruf-huruf.