Cara Ampuh Menasihati Anak Remaja atau Gen Z
Anak Remaja, Gen Z - Anda menasihati anak remaja sebaik-baiknya, namun justru mereka memasang muka ketus? Anda berpikir bahwa anak remaja zaman sekarang tak tahu diuntung! Tapi kemudian Anda sadar, bagaimanapun juga Andalah pihak yang sudah dewasa dan sepatutnya mengalah. Anda pun bertanya-tanya, “Apa yang harus saya lakukan agar nasihat saya didengar?”
Anda kemudian mencari panduannya di internet hingga sampailah Anda di situs ini. Namun sebelum Anda mengetahui panduannya, Anda perlu memahami karakteristik anak remaja atau yang kini populer disebut sebagai Gen Z. Dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang karakteristik Gen Z hingga memahami cara menyikapi dan menasihati mereka.
- Key Takeaways
- Pahami Karakteristik Gen Z
- Bersabar dan Dengarkan dengan Empati
- Jangan Bandingkan dengan Masa Lalu
- Hargai Privasi Mereka
- Fokus pada Solusi, Bukan Menyalahkan
- Berikan Teladan yang Baik
Mengenal Karakteristik Gen Z
Sebelum gegabah memberi nasihat, mari pahami dulu siapa Gen Z. Gen Z, atau mereka yang lahir sekitar tahun 1997-2012, memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Ini beberapa di antaranya:
-
1. Melek Teknologi, Tapi Mudah Bosan
Gen Z tumbuh dengan internet dan gadget di tangan mereka. Mereka lebih suka mencari jawaban sendiri melalui Google atau TikTok ketimbang mendengar ceramah panjang dari orang tua. Jika Anda ingin berbicara dengan mereka, langsung ke intinya!.
-
2. Lebih Terbuka, Tapi Juga Kritis
Mereka menghargai komunikasi dua arah. Jika mereka mempertanyakan sesuatu, bukan berarti mereka membangkang. Mereka hanya ingin pemahaman yang lebih jelas.
-
3. Peduli Isu Sosial
Jangan heran jika Gen Z lebih peduli terhadap lingkungan, kesehatan mental, atau kesetaraan gender. Mereka besar dengan informasi global di ujung jari mereka.
-
4. Butuh Pengakuan dan Kemandirian
Gen Z ingin didengar dan dianggap setara, bukan sekadar dianggap sebagai "anak kecil" yang harus menurut tanpa alasan jelas.
Cara Menasihati Gen Z agar Tidak Berujung Perselisihan
-
1. Gunakan Pendekatan Dialog, Bukan Monolog
Jangan hanya memberi wejangan panjang lebar. Ajak mereka berdiskusi. Gunakan pertanyaan seperti, "Menurut kamu, apa yang akan terjadi jika... ?" supaya mereka berpikir sendiri.
-
2. Jangan Menggurui, Jadilah Mentor
Gen Z tidak suka diberi tahu harus melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas. Alih-alih berkata, "Jangan main HP terus!" coba ubah dengan, "Pakai HP boleh, tapi coba atur waktu supaya tetap bisa produktif."
-
3. Gunakan Media yang Mereka Suka
Jika ingin menyampaikan sesuatu, pertimbangkan cara yang lebih relevan. Sampaikan bukan dengan ceramah panjang, tapi dengan video menarik, artikel pendek, atau bahkan meme yang mengandung nasihat.
-
4. Bersikap Otentik dan Jujur
Gen Z bisa merasakan ketidaktulusan dari jauh. Jangan berpura-pura menjadi orang yang terlalu 'gaul' hanya demi dekat dengan mereka. Cukup jadi diri sendiri, tapi tetap terbuka dengan dunia mereka.
Tips Menghadapi Gen Z agar Hubungan Harmonis
-
1. Bersabar dan Dengarkan dengan Empati
Banyak orang tua cepat kesal ketika anak mereka membantah atau mempertanyakan sesuatu. Padahal, ini adalah bagian dari proses berpikir kritis mereka. Dengarkan dulu sebelum bereaksi.
-
2. Jangan Bandingkan dengan Masa Lalu
"Dulu Ibu/Bapak seumuran kamu nggak begini!" Kalimat ini justru membuat mereka semakin menjauh. Alih-alih membandingkan, coba cari titik temu dengan pengalaman mereka.
-
3. Hargai Privasi Mereka
Hanya karena mereka masih remaja bukan berarti Anda bisa mengontrol setiap aspek hidup mereka. Beri ruang untuk mereka berpikir dan membuat keputusan sendiri.
-
4. Fokus pada Solusi, Bukan Menyalahkan
Jika terjadi kesalahan, daripada berkata, "Kamu selalu begitu!" lebih baik katakan, "Apa yang bisa kita lakukan agar ini tidak terulang lagi?"
-
5. Berikan Teladan yang Baik
Gen Z tidak hanya mendengar kata-kata Anda, tetapi juga mengamati tindakan Anda. Jika ingin mereka lebih disiplin, tunjukkan kedisiplinan dalam keseharian Anda.

Kesimpulan
Menasihati Gen Z memang membutuhkan pendekatan yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka lebih kritis, terbuka, dan sangat bergantung pada teknologi. Oleh karena itu, komunikasi harus bersifat dua arah, tidak menggurui, dan tetap menghargai keunikan mereka.
Jika Anda ingin nasihat Anda diterima dengan baik, mulailah dengan memahami mereka. Dengarkan lebih banyak, bimbing dengan sabar, dan tunjukkan bahwa Anda bukan hanya orang tua, tetapi juga mitra dalam perjalanan hidup mereka.
Nelson Mandela “Jika Anda berbicara dengan seseorang dalam bahasa yang dia mengerti, itu akan masuk ke kepalanya. Jika Anda berbicara dengannya dalam bahasanya, itu masuk ke hatinya.”
Writer Notes
Ariful Fathoni Notes
Informasi berikut ini mungkin sedikit melukai ego Anda. Bagaimanapun, faktanya Anda bukanlah satu-satunya pemegang kebenaran. Umur tidak menjamin kebenaran. Terkadang, ide Gen Z memanglah sedemikian bagus. Terkadang, Anda hanya perlu menyikapi itu secara lebih dewasa. Tidak ada ruginya Anda menurunkan ego dan menerima masukan mereka. Justru, untunglah yang mungkin akan Anda dapat. Jika Anda sampai akhir membaca catatan ini, saya yakin itu berarti Anda cukup matang untuk melakukan itu. Percayalah!