Cara Berbicara Di Depan Umum Agar Tidak Grogi, Ada 2 Rumus Sakti
Grogi saat presentasi, gugup, belum menguasai materi, dosennya galak, persiapan yang kurang matang serta pikiran lainnya yang tiba-tiba saja pop up! di otak kita sehingga membuatmu mendadak menjadi overthinking.
Overthinking itu bisa diatas dengan meningkatkan pengalaman di bidang serupa.
Gampangnya kalau kamu takut presentasi penawaran kerja sama dan takut ditolak oleh client.
Maka lakukan presentasi berulang kali dihadapan client maka lama-lama overthingking bisa teratasi.
Salah satu cara mengatasi overthinking adalah menerima keadaan yang ada, menerima diri sendiri atau menerima ketidaknyamanan.
Dan hal ini perlu diluapkan kepada audiens!
"Lho kok begitu? Nanti kalau audiens-nya kecewa gimana?" Nah disini kita jelaskan caranya untuk mengatasi hal tersebut.
Nah tantangannya adalah kita mengucapkan itu secara bercanda dan natural plus cukup ungkapkan rasa yang ada dihati.
Join Sekarang!
Dapatkan pembelajaran Kelas Public Speaking Offline dan bimbingan dari mentor selama 1 bulan dan Bergaransi
Daftar SekarangRumus Mendapatkan Empati Audiens :
Kejujuran + Kelemahan + Humor = Mendapatkan Empati Penonton"...Sejujurnya ya bapak-ibu, saya tuh nggak enak bicara seolah-olah saya paling paham disini,"
Sambil tersenyum lepas.
"Pengalaman saya kerja baru satu tahun, tapi saya udah diminta hadir disini, gak tau apa yang dipikirkan bos saya itu."
Sambil tertawa kecil.
"Bisa-bisanya proyek sebesar ini, dihadiri pejabat-pejabat tinggi dipresentasikan oleh anak kemarin sore seperti saya.... namun disini saya ingin coba jelaskan, dan mohon perhatiannya."
Catatan penting disini, kondisi harus natural dan kamu juga harus lepas beban. Dalam artian lain kamu harus mencoba hal ini terus menerus, mulai dari klien yang tidak terlalu beresiko berulang kali hingga terbiasa.
Karena apabila kamu masih merasa berbicara seperti itu seperti seseorang yang tidak professional maka anggapan mereka juga akan sama kepada dirimu.
Namun sejatinya setiap manusia menyukai seseorang yang jujur akan kelemahannya dan terbuka akan itu.
Ditambah lagi bahasa paling penting universal yang bisa dipahami banyak orang adalah tawa alias humor.
Ingatlah setiap rumus membutuhan aksi sebagai mastering-nya atau berlatih secara nyata bukan berlatih di bayangan kepala.
Sebab dalam komunikasi 55% Body Language, 38% Intonasi suara yang dikeluarkan dan 7% adalah kata-kata.