Cara Menawarkan Produk ke Konsumen dengan Art of Pitching - Crafting a Great Offer by Terry Rice
Cara Menawarkan Produk ke Konsumen - Dalam dunia bisnis, para pengusaha adalah mereka yang selalu berani mencoba hal baru, penuh inovasi, dan seringkali nekat mengambil langkah besar. Pertanyaannya, bagaimana cara terbaik untuk memperkenalkan ide atau produk ke pasar?
Meskipun berbisnis penting untuk perekonomian, jalan menjadi seorang pengusaha juga penuh dengan rintangan. Dan, perjalanan sebenarnya dimulai jauh sebelum produk diluncurkan, yaitu saat menciptakan penawaran.
Berbisnis bukan hanya tentang memiliki ide cemerlang. Lebih dari itu, berbisnis adalah bagaimana cara menyampaikan ide tersebut kepada orang yang tepat dengan cara yang tepat. Namun, untuk setiap produk atau layanan yang sukses, ada banyak yang lain yang gagal.
Mengapa? Karena mereka tidak bisa menjelaskan kelebihannya dengan menarik.
Menjual adalah seni. Banyak pengusaha fokus pada solusi, padahal seringkali kuncinya ada pada mengenali masalahnya.
Untuk memahami masalah dengan lebih dalam, kita perlu mendengar langsung dari calon pelanggan. Namun, meskipun sudah memahami masalah tersebut, menciptakan penawaran yang menarik tetaplah sebuah tantangan.
Ayo, bahas lebih lanjut tentang bagaimana menerapkan "Seni Menciptakan Penawaran yang Hebat." dalam bisnismu.
Yang perlu diingat, memperkenalkan ide atau produk bukan hanya soal kelebihannya. Ini tentang mengenali masalah utama, mengerti audiens, dan menyampaikan pesan yang tepat.
Terry Rice, seorang konsultan bisnis yang berpengalaman, memberi kita panduan dengan lima langkah untuk mengenali masalah di balik setiap presentasi.
Ingatlah, kesuksesan seorang pengusaha seringkali bukan hanya karena ide cemerlangnya, tapi juga kemampuannya dalam menjual ide tersebut.
"The best way to persuade people is with your ears – by listening to them."
Dean Rusk
Membangun Penawaran Berdasarkan Jawaban
-
1. Create Your Survey
Mulailah dengan membuat survei yang dirancang khusus untuk mengetahui apa sih yang jadi kendala atau permasalahan bagi teman-teman di luar sana.
Apa yang paling sering jadi topik pembicaraan di bidang teman-teman?
-
2. Build Your List
Gunakan LinkedIn. LinkedIn merupakan tempat kumpulnya profesional dari berbagai bidang. Pakai platform ini untuk menemukan teman-teman yang mungkin punya insight berharga untuk kita.
-
3. Reach Out
Saat menghubungi mereka, usahakan pendekatan yang lebih personal. Buat mereka merasa spesial dan bahwa pendapat mereka itu penting buat kita.
-
4. Study The Results and Patterns
Setelah hasil survei di tangan, cobalah untuk mencari tahu apa sih yang paling sering jadi masalah atau kebutuhan mereka. Oh iya, saring juga informasi yang mungkin nggak terlalu relevan dengan target kita ya.
-
5. Develop Your Pitch
Setelah kita tahu apa yang mereka butuhkan, saatnya kita tawarkan solusi. Jangan lupa ucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah membantu.
Lalu, tawarkan solusi kita. Ingat, ini bukan cuma soal bisnis, tapi soal bagaimana kita bisa membantu.
Paham masalah adalah kunci untuk memberikan solusi yang tepat. Dengan pendekatan yang lebih personal dan fokus pada apa yang mereka butuhkan, kita bisa menciptakan pitch yang nggak cuma menarik, tapi juga bener-bener membantu.
Selalu ingat, di balik setiap ide atau produk keren pasti ada pemahaman mendalam tentang apa sih yang sebenarnya mereka butuhkan.
Di era digital ini, kemampuan untuk mempresentasikan ide atau produk dengan efektif menjadi sangat penting.
Namun, sering kali banyak individu atau perusahaan yang gagal dalam mempresentasikan penawaran mereka dengan sukses. Salah satu masalah utamanya adalah ketidaktahuan mengenai siapa target audiens mereka.
Membuat penawaran tanpa memahami kebutuhan dan tantangan audiens adalah seperti memanah dalam kegelapan.
Seiring waktu, masalah ini menjadi lebih kompleks. Bukan hanya soal mengetahui siapa audiens Anda, tetapi juga bagaimana berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang otentik dan efektif. Lalu, bagaimana kita bisa mengatasi masalah ini dan apa langkah-langkah yang bisa diambil?
How to PITCH
Sesudah kita menidentifikasi masalah, kita harus memberikan pitch yang efektif dan menarik bagi audiens.
Ini adalah salah satu keterampilan kunci yang diperlukan oleh setiap profesional atau pengusaha. Baik itu dalam konteks bisnis, pendanaan, atau presentasi ide, kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan adalah hal yang esensial.
Lalu, bagaimana caranya memberikan pitch yang benar-benar menarik perhatian dan membekas di benak audiens? Mari kita bahas bersama (ada poin yang kita recap dari text sebelum).
-
1. Understand Them
Sebelum memulai, penting untuk memahami siapa audiens teman.
Apa yang mereka butuhkan? Apa yang mereka harapkan dari pitch? Dengan memahami audiens, Teman teman bisa menyesuaikan pesan sehingga sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi mereka.
-
2. Start with the Problem
Sebelum menyajikan solusi, jelaskan terlebih dahulu masalah yang ingin temanselesaikan.
Dengan memaparkan masalah, Anda bisa membangun empati dan membuat audiens merasa bahwa teman memahami apa yang mereka alami.
-
3. Serve your Solution
Setelah menggambarkan masalah dengan jelas, barulah teman menyajikan solusi yang ditawarkan. Jelaskan mengapa solusi teman unik dan bagaimana cara kerjanya.
Pastikan untuk menyampaikannya dengan jelas dan ringkas.
-
4. Tell a Story
Orang lebih mudah mengingat cerita daripada data atau fakta mentah. Coba sisipkan kisah atau contoh nyata yang relevan dengan apa yang teman bicarakan. Ini akan membuat presentasi lebih hidup dan mudah diingat.
-
5. Avoid Jargon
Mungkin Anda memahami semua istilah teknis yang berkaitan dengan produk atau ide Anda, tetapi audiens mungkin tidak.
Usahakan dalam menyampaikan produk menggunakan bahasa yang sekiranya sederhana dan mudah dimengerti.
-
6. Practice, Practice and more Practice
Seperti halnya keterampilan lainnya, memberikan pitch yang baik memerlukan latihan. Cobalah berlatih di depan teman atau keluarga sebelum tampil di depan audiens sebenarnya.
-
7. Choose your Sidekick Wisely
Slide presentasi, grafik, atau video bisa sangat membantu untuk menjelaskan ide. Pastikan media pendukung teman sederhana, tidak penuh teks, dan mudah dimengerti.
-
8. Strong Ending
Penutupan yang kuat bisa meninggalkan kesan yang mendalam. Pastikan teman menutup pitch dengan mengulang poin utama dan memberikan kesempatan kepada audiens untuk bertanya atau berdiskusi.
-
9. Ask for Feedback
Setelah selesai, mintalah masukan dari audiens. Ini tidak hanya memberi teman kesempatan untuk memperbaiki pitch di masa depan tetapi juga membuka pintu untuk diskusi yang lebih mendalam dengan audiens.
Memberikan pitch yang mengesankan bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang baik tentang audiens, teman bisa meningkatkan peluang untuk sukses. Ingat, tujuan utama pitch bukan hanya untuk menginformasikan, tetapi untuk mempengaruhi dan meyakinkan audiens tentang nilai dari apa yang teman tawarkan.