Contoh Humor Public SpeakingSaat Audisi Stand Up
Humor Public Speaking - Sebagai seorang pembicara publik, kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan carayangmenyenangkan dan menghibur sangat penting. Dengan menggunakan humor public speaking kamu dapat membuat audiens lebih terlibat, menyegarkan, dan memudahkan penerimaanpesan yang disampaikan.
Humor public speaking bukan hanya tentang lelucon semata, tetapi juga tentang cara untuk membuat audiens merasa lebih santai dan terhubung dengan pembicara. Dengan menggunakan humor yang tepat, pembicara dapat menciptakan atmosfer yang nyaman dan menarik perhatian audiens sepanjang audisi.
Artikel ini akan memberikan contoh-contoh humor dalam public speaking saat mengikuti audisi stand up comedy. Cekidot!
- Key Takeaways
- Humor Sederhana : Humor sederhana dan relatable seringkali efektif untuk memulai pertunjukan stand up comedy. Menceritakan kisah-kisah lucu dari kehidupan sehari-hari dapat membuat audiens merasa terhubung
- Self-Deprecating Humor : Menggunakan self-deprecating humor, atau berani tertawa padadiri sendiri, bisa membuat audiens merasa lebih dekat dan merasa bahwa Anda adalah pribadi yangmudah dihubungi.
1. Opening dengan Sentuhan Humor
Opening dengan humor adalah teknik yang digunakan oleh komika dan pembicara publik untuk memulai penampilan mereka dengan candaan atau anekdot yang lucu.
Tujuan dari opening ini adalah untuk menarik perhatian penonton, menciptakan suasana yang santai, dan membuat penonton tersenyum atau tertawa sejak awal.
Dalam memulai sebuah opening, tidak ada salahnya untuk mengawali dengan humor ringan yang melibatkan pengenalan diri. Sebagai contoh, seorang pembicara dapat mulai dengan mengatakan "Selamat malam, semua orang! Saya senang sekali bisa berdiri di sini malam ini. Saya baru saja merenovasi dapur saya, dan sekarang pintu kulkas saya lebih berat daripada hidup saya sendiri. Jadi, saya pikir, mengapa tidak berdiri di atas panggung sekarang?!"
Kemudian, pembicara juga dapat mengikuti pengenalan diri dengan sesuatu yang mengejutkan atau unik tentang diri mereka. Misalnya, “Tahukah kalian bahwa saya memulai karir sebagai seorang pemain kriket profesional? Ya, saya tahu, terdengar sedikit aneh mengingat posisi saya sekarang. Tapi mungkin dengan menggoda tim kriket dengan lelucon saya yang nggak lucu, akhirnya mereka memutuskan untuk mengirim saya ke dunia public speaking”. Humor seperti ini dapat membuat audiens terkejut dan tertarik untuk terus mendengarkan kamu audisi.
2. Humor Sederhana
Salah satu cara terbaik untuk mengungkapkan humor dalam presentasi adalah melalui cerita pendek yang lucu. Usahakan cerita tersebut terkait dengan topik atau pengalaman pribadi yang bisa membuat pendengar merasa terhubung.
Jika Anda, misalnya, mempresentasikan tentang pentingnya mengembangkan kreativitas di tempat kerja, Anda bisa memberikan contoh dengan bercerita tentang rekan kerja yang mencoba menjadi “pematung” dengan memotong wortel di meja kerjanya.
3. Self-Deprecating Humor
Self-deprecating humor adalah jenis humor di mana seseorang membuat lelucon atau komentar merendahkan diri sendiri. Jenis humor ini sering digunakan untuk menunjukkan kerendahan hati, kejujuran, atau untuk mengurangi ketegangan dalam situasi sosial. Alih-alih menargetkan orang lain, self-deprecating humor difokuskan pada pembuat lelucon itu sendiri, sering kali dengan cara yang berlebihan atau hiperbolik untuk menunjukkan kesadaran diri.
Fitur Khas Self-Deprecating Humor :
1. Kerendahan Hati: Menunjukkan bahwa pembuat lelucon tidak menganggap diri
mereka terlalu serius.
2. Kesadaran Diri: Memperlihatkan kesadaran terhadap kekurangan atau
kesalahan pribadi.
3. Mengurangi Ketegangan: Membuat orang lain merasa lebih nyaman dengan
menunjukkan bahwa pembuat lelucon bisa menjadi
sasaran lelucon.
4. Membangun Koneksi: Menciptakan rasa kesamaan atau empati, karena semua
orang memiliki kekurangan.
Contoh Self-Deprecating Humor :
Saya adalah contoh hidup yang gagal. Saya bisa merusak mie instan!" Humor semacam ini akan membuat audiens tertawa dan merasa lebih dekat dengan kamu.
4. Word Play atau Permainan Kata
Permainan kata, atau word play, adalah bentuk humor yang menggunakan makna ganda, asosiasi kata, atau keunikan bahasa untuk menciptakan efek yang lucu atau cerdik. Ini sering melibatkan penggunaan homonim (kata yang sama dengan makna yang berbeda), homofon (kata yang berbeda tetapi terdengar sama), atau pun (permainan kata yang memanfaatkan katakata dengan makna ganda atau suara yang serupa). Permainan kata dapat digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari sastra hingga percakapan sehari-hari.
Contoh Permainan Kata dalam Kalimat Langsung :1. Homofon: "Saya dulu seorang tukang roti, tapi saya tidak bisa menghasilkan cukup
adonan."
"Adonan" di sini berarti adonan untuk membuat roti dan juga berarti uang dalam
bahasa slang, memainkan fakta bahwa kata
"adonan" memiliki dua makna.
2. Pun: "Waktu terbang seperti panah; lalat buah suka pisang."
Kalimat ini memainkan kata "terbang" sebagai kata kerja dan juga sebagai kata benda
(serangga), serta "suka" yang bisa
berarti 'seperti' atau 'menyukai'.
3. Homonim: "Menjadi vegetarian adalah kesalahan yang lezat."
Kata "kesalahan yang lezat" menimbulkan kesan kesalahan yang juga merupakan 'steak'
(daging panggang), menunjukkan
permainan kata antara kesalahan dan makanan.
4. Ambiguitas: "Saya bertanya-tanya mengapa bola baseball itu semakin besar. Lalu
itu menghantam saya."
Kata "menghantam saya" digunakan dalam konteks fisik (bola memukul) dan juga dalam
konteks pencerahan (realisasi).
5. Permainan dengan Idiom: "Saya bilang pada istri saya bahwa dia harus memeluk
kesalahannya. Dia memeluk saya."
"Memeluk kesalahan" secara harfiah berarti memeluk kesalahan, tetapi di sini
diartikan sebagai memeluk si pembuat
kesalahan (suaminya). Permainan kata sering kali membutuhkan pemahaman yang baik
tentang bahasa dan kepekaan terhadap
konteks, membuatnya menjadi bentuk humor yang cerdik dan menghibur.
5. Pengalaman Pribadi
Salah satu sumber humor yang paling kuat dalam stand up comedy adalah pengalaman
pribadi. Mengapa? Karena pengalaman
kita sendiri seringkali penuh dengan momen-momen lucu, anekdot, dan situasi konyol
yang bisa membuat penonton tertawa.
Sebagai seorang komika, Anda dapat menggali berbagai aspek kehidupan sehari-hari
Anda untuk menciptakan materi komedi
yang unik dan menghibur. Ini bisa berupa pengalaman saat berbelanja, bepergian,
berinteraksi dengan teman, atau bahkan
pengalaman kerja. Apa pun yang pernah Anda alami memiliki potensi untuk menjadi
bahan humor.
Contoh konkret bisa berupa kisah tentang kesulitan mencari tempat parkir di pusat
perbelanjaan, pengalaman lucu saat
makan di restoran cepat saji, atau bahkan cerita-cerita konyol dari tempat kerja
Anda. Yang penting adalah Anda dapat
mengolah pengalamanpengalaman tersebut dengan cara yang membuatnya menjadi lucu dan
bisa terkait dengan audiens Anda.
Ingatlah bahwa pengalaman pribadi memberikan kedalaman dan keaslian pada materi
komedi Anda. Ketika Anda berbicara
tentang hal-hal yang pernah Anda alami, penonton merasa lebih terhubung dengan Anda
sebagai komika. Ini juga membuat
materi Anda lebih unik, karena hanya Anda yang memiliki pengalaman tersebut.
Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi pengalaman pribadi Anda dalam menciptakan materi
komedi. Dengan kreativitas dan
pandangan humor Anda sendiri, Anda bisa menciptakan humor yang menghibur dan
menginspirasi tawa di antara penonton stand
up comedy.
6. Parodikan Tokoh Terkenal
Salah satu teknik yang sering digunakan oleh komika dalam stand up comedy adalah
parodi tokoh terkenal. Ini adalah cara
mengambil tokoh terkenal, seperti selebriti, politisi, atau karakter fiksi, dan
memberikan interpretasi atau peniruan
yang lucu dan menghibur.
Parodi bisa melibatkan peniruan suara, gerakan, atau bahkan gaya bicara tokoh
tersebut. Komika dapat menggali
kepribadian atau kejadian terkenal yang terkait dengan tokoh tersebut dan
mengolahnya menjadi materi komedi yang
menggelitik.
Parodi tokoh terkenal memiliki daya tarik karena penonton biasanya mengenali tokoh
tersebut. Ketika komika berhasil
membuat parodi yang lucu, penonton merasa terhubung dengan materi tersebut karena
familiar dengan tokoh yang di
parodikan.
Namun, penting untuk diingat bahwa parodi harus dilakukan dengan humor dan rasa
hormat. Tujuannya adalah membuat
penonton tertawa, bukan untuk merendahkan atau menyakiti perasaan orang lain. Parodi
yang cerdas dan kreatif dapat
menjadi salah satu highlight dalam pertunjukan stand up comedy.
Writer Notes
Yusup Nurohman Notes
Humor public speaking bukan hanya tentang lelucon semata, tetapi juga tentang cara untuk membuat audiens merasa lebih santai dan terhubung dengan pembicara. Dengan menggunakan humor yang tepat, pembicara dapat menciptakan atmosfer yang nyaman dan menarik perhatian audiens sepanjang audisi. Bagaimana menurutmu?