Kenapa Otak Tiba-tiba Blank Waktu Ngobrol? - Lethologica
Kenapa Otak Tiba-tiba Blank - Apa kabar, Sobat Dialogi? Pernah nggak sih kamu ngobrol seru atau lagi asik-asiknya ngomong lalu tiba-tiba... duar!
Kata yang pengen kamu sebut malah kayak ilang gitu?
Seakan-akan bersembunyi di suatu tempat yang gelap dan jauh di dalam otakmu?
Nah, buat yang penasaran, fenomena ini punya nama unik, yaitu 'Lethologica'.
Yuk, kita ulik lebih dalam tentang Lethologica ini dengan gaya kita!
Saat kita lagi hangout bareng teman, seringkali ada momen di mana kita tahu apa yang pengen kita bicarakan, tapi entah kenapa kata-katanya susah banget keluar.
Atau
Bisa jadi saat kita lagi presentasi di depan kelas, ada satu kata yang seharusnya gampang banget diucapkan, tapi kok malah kayak tersangkut ya di tenggorokan?
Mirip-mirip rasanya seperti saat kamu mau ambil sesuatu, tapi lupa mau ambil apa.
Frustrasi banget, kan?
Sebenarnya ada apa sih dengan diri kita ini?
Lethologica
Kenapa sih bisa begini?
Otak kita itu luar biasa, tapi kadang-kadang juga suka main-main.
Jika kita jarang menggunakan atau mendengar suatu kata, otak kita seperti memiliki 'mechanism' yang membuat kata tersebut agak terabaikan.
Semacam teman lama yang udah lama gak ketemu, terus kita lupa nama tengah atau hobi barunya. Itulah yang dinamakan Lethologica.
Atau dapat diartikan juga
Lethologica adalah fenomena ketika seseorang tiba-tiba lupa atau kesulitan mengingat sebuah kata atau frasa yang sebenarnya sudah familiar baginya, sering diibaratkan sebagai "ada di ujung lidah".
Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja dan biasanya bersifat sementara.
Penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, tetapi diduga berkaitan dengan cara otak kita menyimpan dan mengambil kembali informasi.
Sebagai contoh, saat kita berusaha mengingat sebuah kata dan tidak bisa, kita mungkin merasa kata tersebut "hampir" bisa kita ingat, tapi tetap saja gagal menemukannya dalam ingatan kita.
Meskipun frustrasi, lethologica umumnya adalah hal yang normal dan bukan indikasi masalah kognitif yang serius.
Bukan sihir, tapi kerjaan otak kita yang kadang bikin kita terkejut.
"Memory... is the diary that we all carry about with us."
Oscar Wilde.
Menguak Otak dan Lethologica
Untuk lebih paham, otak kita memiliki bagian yang bernama 'hippocampus', yang bertanggung jawab dalam proses mengingat dan menyimpan informasi.
Ketika kita terlalu jarang menggunakan suatu kata atau informasi, hippocampus kita kadang "menganggap" informasi itu kurang penting dan jadi nggak prioritas buat diingat.
Makanya, kita jadi lupa.
Tips Jitu Anti Lethologica
Nah, sekarang gimana caranya supaya kita bisa kurang 'disambangi' oleh Lethologica? Ada beberapa tips nih:
-
1. Penguatan Vokabular
Meningkatkan vokabular tak hanya berasal dari membaca buku atau artikel.
Di era digital saat ini, banyak media lain yang bisa kita manfaatkan.
Cobalah mendengarkan podcast yang menawarkan berbagai topik menarik, atau menonton film dan serial TV dari berbagai belahan dunia dengan genre yang beragam.
Saat kita mengeksplorasi bahasa dan konten dari berbagai budaya, otak kita akan diperkaya dengan ragam kata serta konteks penggunaannya.
Ini seakan membangun jembatan baru dalam pemahaman kita dan memperkaya perbendaharaan kata kita.
"The greatest thing in the world is to know how to belong to oneself"
Michel de Montaigne
-
2. Prinsip Pengulangan: Jadi Sahabat Terbaikmu
Mengulang bukan berarti kita kurang pandai, tetapi justru metode efektif untuk mengingat.
Ingat prinsip belajar: "practice makes perfect".
Jadi, jika ada kata atau informasi baru yang kita temui, jangan ragu untuk mengulanginya beberapa kali.
Entah itu dengan menyebutnya, menulisnya, atau berbicara tentangnya dengan teman.
Semakin sering kita mempraktikkannya, otak kita akan semakin mahir dalam menyimpannya.
-
3. Perkuat Visualisasi
Kata-kata bisa menjadi abstrak, dan kadang-kadang sulit untuk diingat.
Untuk membantu proses ini, coba visualisasikan kata atau informasi tersebut dalam bentuk gambar, cerita, atau skenario dalam pikiran kita.
Bayangkan seolah-olah kita sedang menyaksikan film pendek mengenai kata atau informasi tersebut.
Ini akan membantu otak kita untuk 'melihat' dan 'mengalami', bukan hanya 'mendengar', yang pada akhirnya meningkatkan retensi memori kita.
-
4. Tetap Tenang, Tarik Napas, dan Fokus
Saat kita merasa kehilangan kata atau informasi di tengah percakapan, jangan panik.
Ambil waktu sejenak, pejamkan mata untuk mengurangi distraksi, fokuskan pikiran, dan tarik napas dalam-dalam.
Ini akan memberi otak kita kesempatan untuk menyegarkan diri, mereset, dan menggali kembali informasi yang tersembunyi.
Kesimpulan
Memahami Lethologica dan mekanisme kerja otak kita adalah langkah awal untuk menjadi lebih efektif dalam berkomunikasi.
Dengan tips di atas, kita bukan hanya memperkuat memori kita, tetapi juga membangun kepercayaan diri dalam setiap percakapan.
Tetap semangat, terus bereksplorasi, dan jangan lupa untuk selalu belajar, Sobat Dialogi!