Komunikasi: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Etika Komunikasi dengan Dosen!
Komunikasi adalah - konsep fundamental yang telah menjadi landasan dari hubungan manusia, perkembangan, dan kemajuan pengetahuan sejak zaman immemorial. Sementara asal-usul istilah 'komunikasi' dapat ditelusuri kembali ke kata Latin "communicare," yang berarti berbagi, baru setelah munculnya orang Yunani dan diskusi mereka tentang 'Retorika' bahwa gagasan tentang komunikasi terstruktur mulai dikenal.
Bangsa Yunani mengkonseptualisasi komunikasi sebagai penyampaian pemikiran dan ide dari satu orang ke orang lain, melalui bahasa yang sama. Pemahaman ini, bagaimanapun, hanya puncak dari gunung es.
Sepanjang berabad-abad, studi tentang komunikasi telah berubah menjadi bidang studi yang khusus, dikenal sebagai "communication studies," yang terus menantang asumsi umum dan memperluas pemahaman kita tentang fenomena kompleks ini.
Memahami kompleksitas komunikasi memiliki implikasi jangkauan luas untuk setiap aspek kehidupan kita. Dari sinyal tangan dan hieroglif kuno dari peradaban kuno hingga kerumitan kata-kata tertulis dan dinamisme media sosial di era digital saat ini, seni komunikasi telah berevolusi dan beradaptasi sejalan dengan perkembangan masyarakat.
Komunikasi tidak hanya mempengaruhi hubungan interpersonal kita tetapi juga membentuk konsep diri kita, persepsi tentang orang lain, dan interpretasi kita tentang realitas.
Komunikasi membantu dalam pertukaran ide, transmisi informasi, dan memfasilitasi pemahaman bersama antara berbagai kelompok individu, sehingga mendorong harmoni dan pertumbuhan kolaboratif.
Definisi modern dari komunikasi mengakui baik bentuk verbal dan non-verbal. Komunikasi adalah biasanya didefinisikan sebagai proses dimana individu menyampaikan informasi atau pesan, ide dan perasaan.
Penyampaian Pesan Dalam Komunikasi
-
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi yang melibatkan penggunaan bahasa alami, baik lisan maupun tulisan. Ini mencakup percakapan, panggilan telepon, pesan teks, dan korespondensi tertulis.
Komunikasi verbal, meskipun tampaknya sederhana, membutuhkan pertimbangan yang hati-hati tentang pilihan kata, nada, dan konteks untuk mencapai komunikasi yang jelas.
-
2. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata melainkan menggunakan bahasa isyarat visual dan sinyal. Ini termasuk ekspresi wajah, isyarat tangan, postur tubuh, kontak mata, dan nada suara, yang seringkali melengkapi atau bertentangan dengan pesan verbal.
Komunikasi non-verbal, meskipun kurang jelas, dapat sangat kuat dalam menetapkan nada emosional interaksi. Komunikasi non-verbal ini bukan hanya dilakukan oleh manusia tetapi dilakukan oleh hewan contoh saja dari 'Waggle dance' lebah dan 'chemical means' komunikasi dalam berbagai spesies mengingatkan kita bahwa isyarat non-verbal membentuk kontras sentral.
Tujuan fundamental dari komunikasi adalah untuk menghasilkan pemahaman atau perubahan di dalam penerima. Model-model komunikasi menunjukkan bahwa ini bisa berkisar dari perubahan sikap, pendapat, dan perilaku hingga perubahan sosial yang lebih luas.
Dampak komunikasi yang sukses sering terlihat dalam peningkatan sinergi, inovasi yang lebih besar, penyelesaian konflik, dan hubungan interpersonal yang ditingkatkan.
"Good communication is the bridge between confusion and clarity."
Nat Turner
Sama pentingnya dengan tindakan komunikasi adalah etika komunikasi. Seperti aturan yang tidak tertulis dari masyarakat, keterampilan komunikasi yang baik menentukan bahwa seseorang mempertahankan sopan santun dan rasa hormat selama interaksi.
Ini juga mensyaratkan pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan budaya, menunjukkan empati, dan mempertahankan tingkat keterbukaan terhadap pandangan yang berbeda.
Etika Berkomunikasi dengan Dosen
Sebuah aspek penting dari komunikasi dalam konteks akademik adalah hubungan antara siswa dengan dosen. Seringkali mahasiswa melupakan etika untuk berkomunikasi dengan Dosen. Maka dari itu jangan sampai salah langkah, beberapa hal yang perlu kamu ingat:
-
1. Menghormati Batas Profesional
Berinteraksi dengan dosen memerlukan rasa hormat yang mendalam terhadap batas-batas profesionalisme. Seorang dosen adalah seorang profesional dengan banyak tanggung jawab dan dosen tidak selalu tersedia untuk mengobrol atau membantu dengan tugas dan pertanyaan sepanjang waktu.
Kunci utama adalah dengan menghargai waktu dan ruang seorang dosen merupakan langkah penting dalam membangun hubungan komunikasi yang sehat dan efektif. Selalu tunjukkan rasa hormat tetap formal dan profesional dalam berinteraksi.
-
2. Berkomunikasi Selama Jam yang Ditentukan
Menghormati jam kerja dosen adalah bagian penting dari menjaga batas profesional. Sebagai mahasiswa, kita harus berusaha untuk berkomunikasi dengan dosen pada jam kerja mereka, kecuali jika dosen sudah memberikan izin khusus untuk melakukan sebaliknya.
Menghubungi dosen di luar jam kerja bisa dianggap sebagai kurangnya rasa hormat terhadap waktu pribadi mereka dan bisa mempengaruhi hubungan komunikasi mahasiswa dan dosen. Dosen tidak akan segan mengabaikan pertanyaan mahasiswa ketika sudah melewati jam kerja.
-
3. Menggunakan Bahasa dan Nada yang Tepat
Komunikasi yang efektif dengan dosen juga mencakup menggunakan bahasa dan nada yang tepat. Penting untuk berbicara dan menulis dengan cara yang jelas, ringkas dan profesional. Hindari menggunakan bahasa gaul, emotikon berlebihan atau bahasa kasar.
Penting untuk menjaga nada bicara untuk menjaga kesopanan dan rasa menghargai. Ingatlah bahwa komunikasi dengan dosen mencerminkan kualitas diri mahasiswa sebagai seorang individu dan sebagai seorang pelajar.
-
4. Memperkenalkan Diri dengan Benar
Keterampilan komunikasi yang baik diperlukan oleh seorang mahasiswa untuk memperkenalkan diri dengan benar dihadapan dosen. Saat pertama kali berkomunikasi dengan dosen, mahasiswa sebaiknya perkenalkan diri dengan menyebutkan nama, jurusan dan kelas atau kursus yang ikuti. Ini akan memudahkan dosen untuk mengidentifikasi maksud kedatangan dan memahami konteks komunikasi yang akan dilakukan.
-
5. Menyatakan Tujuan dengan Ringkas
Saat berkomunikasi dengan dosen, sangat penting untuk langsung pada pokok permasalahan dan menyatakan tujuan secara ringkas dan jelas. Jika memiliki pertanyaan tentang materi kuliah, sebutkan topik dan bagian spesifik yang membuat bingung.
Jika ingin meminta bantuan dengan tugas, jelaskan dengan tepat di mana poin yang dibutuhkan untuk dijelaskan atau dibantu. Hindari penjelasan yang panjang lebar dan tidak perlu, hal tersebut akan membantu menjaga komunikasi dengan dosen agar tetap efisien.
-
6. Menggunakan Bentuk Tertulis Komunikasi dengan Bijaksana
Menggunakan bentuk tertulis komunikasi seperti email atau pesan penting dalam berkomunikasi dengan dosen di era digital ini. Namun, harus digunakan dengan bijaksana dan profesional. Emotikon, yang dapat memberikan nuansa atau nada, sebaiknya digunakan secukupnya dan dalam konteks informal.
Meski teknologi memudahkan, tetap harus diingat bahwa komunikasi tatap muka memiliki nilai penting. Pertemuan langsung bisa memberikan konteks dan makna tambahan lewat ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Oleh karena itu, media digital sebaiknya menjadi pelengkap, bukan pengganti interaksi langsung.'
Kesimpulannya, komunikasi berfungsi sebagai darah kehidupan interaksi manusia, mempengaruhi hubungan kita, persepsi diri, norma-norma masyarakat, dan bahkan evolusi budaya. Ini adalah fenomena yang kompleks dan berbagai aspek yang melampaui sekedar pertukaran pesan dan merambah ke ranah pemahaman dan empati.
Seiring berjalannya waktu di era digital ini, pentingnya komunikasi yang efektif menjadi kebutuhan yang nyata. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita untuk terus memperbaiki keterampilan komunikasi, menjunjung etika komunikasi dan navigasi saluran komunikasi yang terus berkembang dengan pertimbangan yang bijak.
Yuk Tingkatkan Kemampuan Kamu Disini
Join Our Classes, Mentoring Langsung Bersama Mentor Dialogika, Konsultasikan Kebutuhan Anda Sekarang