Manfaat Public Speaking bagi Tenaga Kesehatan Masyarakat - (Communication Therepeutic)
Manfaat Public Speaking Bagi Tenaga Kesehatan Masyarakat - Mungkin pada saat membaca judul artikel ini, teman-teman berasumsi dengan ‘lah apa sih hubungannya public speaking sama tenaga kesehatan, titik korelasinya mana ya?’.
Pada umumnya memang seperti itu kenyataannya, tenaga kesehatan ya fokusnya dibidang kesehatan – seperti melayani pasien, memberikan obat, menjelaskan kondisi kesehatan pasien dan lain-lain.
Jadi yang tersebar di masyarakat saat ini adalah tenaga kesehatan merupakan orang yang ahli dalam bidang kesehatan saja.
Seolah-olah modal menjadi tenaga kesehatan itu cukup dengan memahami dunia kesehatan saja. Padahal sejatinya itu belum cukup.
Bahkan, skill public speaking memiliki istilah khusus di dunia kesehatan yaitu ‘komunikasi terapeutik’.
Apa itu ? singkatnya komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Heri purwanti, 1994).
Pentingnya Public Speaking bagi Tenaga Kesehatan
Ternyata tanpa disadari, komunikasi dalam tenaga kesehatan (nakes) itu sangat krusial, lho.
Bagaimana tidak ? Seorang nakes butuh dengan skill public speaking agar memudahkan mereka dalam menyampaikan segala pesan-pesan dengan baik dan jelas, sehingga pasien dapat memahaminya dengan benar.
Para nakes sering kali dihadapkan dengan situasi dimana mereka harus berkomunikasi dengan pasien, keluarga pasien dan rekan-rekan seprofesinya.
Inilah alasan utama mengapa public speaking begitu berharga bagi tenaga kesehatan.
“Keefektifan komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien akan mengoptimalkan tindakan keperawatan yang akan mempercepat proses penyembuhan fisik dan psikologis pasien.”
Anas Tamsuri
Sebagai contoh, ketika nakes dihadapkan dengan pasien yang wafat. Kemudian keluarga yang ditinggalkan pasti ada yang marah, nangis, kecewa dan lain-lain.
Nah apa yang harus nakes lakukan pada saat itu?
Tugas mereka adalahbagaimana berkomunikasi dengan keluarga pasien dengan efektif dan tidak menyinggung.
Bukan hanya sekedar ucapan ‘sabar ya pak, buk’ akan tetapi terdapat teknik khusus dalam penyampaiannya.
Diantaranya adalah nakes harus menyampaikan dengan kehangatan, penuh empati bukan simpati, dan tentunya ditambah dengan rasa keikhlasan.
Faktanya juga, seorang nakes dilarang untuk menangis ketika keaadan seperti itu.
Bayangkan saja bagaimana beratnya mengontrol emosi ketika mendapati seorang pasien wafat, even dia bukan termasuk keluarga nakes.
Tapi fitrah seorang manusia adalah ketika mengetahui ada orang lain yang wafat, apalagi ini adalah pasien yang sehari-hari mereka rawat.
Kesedihan yang dirasakan pasti terasa lebih dalam. Namun, nakes dilarang untuk menangis, tidak lain dan tidak bukan tujuannya adalah untuk menghargai keluarga pasien yang ditinggalkan.
Contoh kedua. Tenaga kesehatan juga sering kali berhadapan dengan situasi di mana mereka harus berkomunikasi dengan rekan-rekan seprofesi, seperti pada konferensi medis atau pertemuan tim medis.
Dalam situasi-situasi tersebut, kemampuan public speaking yang baik akan membantu tenaga kesehatan untuk menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas dan meyakinkan.
Hal ini akan mempengaruhi bagaimana pesan yang disampaikan diterima dan dipahami oleh rekan-rekan seprofesi.
Beberapa Manfaat Public Speaking bagi Tenaga Kesehatan
-
1. Meningkatkan Efektivitas Komunikasi
Dengan skill public speaking, para nakes dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami.
Entah itu komunikasi dengan pasien, keluarga pasien ataupun rekan-rekan seprofesi.
Sehingga mampu meminimalisir misunderstand dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap proses perawatan yang dijalankan.
-
2. Membantu Membangun Hubungan yang Baik
Juga dengan skill public speaking, tenaga kesehatan mampu membangun hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
Dengan cara memberikan dukungan emosional, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jelas dan memuaskan.
Inilah yang akan membantu nakes dalam menciptakan lingkungan perawatan yang lebih nyaman dan membangun kepercayaan antara nakes dan pasien.
-
3. Mendukung Upaya Pencegahan Penyakit
‘Mencegah lebih baik daripada mengobati’ adalah istilah yang sangat masyhur dari dulu.
Sebagai seorang nakes, salah satu tugasnya adalah melakukan pencegahan penyakit.
Mulai dengan mengedukasi tentang gejala-gejala, cara penularan penyakit, dan cara pencegahan penyakit tertentu.
Dengan public speaking, para nakes dapat memberikan edukasi tersebut dengan cara yang lebih efektif dan menarik perhatian masyarakat.
Mungkin juga dengan mengginakan media-media seperti poster, video, atau demonstrasi untuk memperkuat pesan-pesan kesehatan yang ingin disampaikan.
-
4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri dan Profesional
Skill public speaking ini tidak hanya bermanfaat untuk pasien dan lain-lain.
Bahkan sebenarnya yang utama adalah skill ini bermanfaat bagi nakes itu sendiri.
Kok bisa gitu ? yak arena mereka akan merasa lebih nyaman berbicara di depan khalayak ramai dan lebih siap dalam menghadapi situasi-situasi komunikasi yang menantang.
Hal ini akan meningkatkan reputasi dan keberhasilan karier nereka dalam dunia kesehatan.
Kesimpulan
Skill public speaking atau istilah dalam dunia kesehatannya ‘komunikasi terapeutik’ adalah sarana yang sangat efektif dalam memudahkan para nakes dalam melaksanakan peran dan fungsi mereka dengan baik, sehingga terlaksananya tindakan keperawatan yang optimal.