Menghadapi Pacar yang Narsistik, Nomor 3 Dijamin Bikin Doi Berubah
Menghadapi Orang Narsistik - Tentu saja kamu mencintai aku, siapa yang tidak bisa mencintai seseorang sehebat aku?” “Kamu harus selalu memprioritaskan kebahagiaanku di atas segalanya. Itu adalah tugasmu sebagai pacar."
Ayo, siapa disini yang sering mendengar perkataan itu dari pasangannya?
Mungkin di antara kita pernah merasakan bagaimana rasanya berada dalam hubungan dengan seseorang yang terkesan terlalu 'me, myself, and I', atau dalam bahasa kerennya, Narsistik.
Ironisnya, fenomena ini tampaknya semakin umum terjadi, terutama di kalangan anak muda.
Narsistik adalah sifat yang ditunjukkan oleh orang yang sangat terobsesi dengan diri sendiri, merasa diri paling istimewa, dan ingin selalu diperhatikan. Mereka cenderung kurang peduli dengan perasaan orang lain dan suka memamerkan diri.
Adapun penyebab dari kepribadian narsistik belum di ketahui pasti. Namun, diyakini terdapat beberapa faktor biasanya terkait dengan pola pengasuhan dan hubungan antara anak dan orang tua pada masa kecil, termasuk perlakuan berlebihan atau kurang, pujian berlebih, hukuman keras, dan kurangnya kasih sayang.
Faktor-faktor ini dapat memengaruhi perkembangan kepribadian anak dan menyebabkan perkembangan sifat narsistik.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dan membangun hubungan yang sehat dengan anak untuk mencegah perkembangan narsisme.
Tentunya menjalin hubungan dengan pasangan yang punya sifat narsisitik akan terasa seperti naik roller coaster emosi tanpa perasaan dihargai sebagai individu.
Lalu, gimana cara ‘Ngadepin’ pasangan yang narsis tanpa harus membuat kepala kita pusing?
Kenali Tanda-tandanya!
“Sarah dan Daniel telah menjalin hubungan selama dua tahun. Awalnya, semuanya terasa sempurna, tetapi belakangan ini Sarah mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan perilaku Daniel.
Setiap kali mereka bertemu, Daniel selalu memonopoli pembicaraan. Misalnya, saat Sarah ingin berbicara tentang masalah di tempat kerjanya atau kekhawatirannya terkait keluarganya, Daniel selalu menemukan cara untuk beralih kembali ke topik yang berkaitan dengan dirinya.
Misalnya, ketika Sarah mengatakan bahwa dia merasa stres di tempat kerja, Daniel akan menjawab dengan, "Itu lucu, tadi pagi di kantor, semua orang bilang betapa hebatnya aku dalam presentasi!"
Daniel tampaknya sangat haus akan pujian. Dia seringkali mengunggah foto-foto dirinya di media sosial dan mencari perhatian dengan mencantumkan berbagai filter dan caption yang mencerminkan betapa hebatnya dia. Dia bahkan pernah meminta Sarah untuk memberikan pujian lebih sering tentang penampilannya
Saat Sarah mengalami kesulitan atau merasa sedih, Daniel jarang menunjukkan empati. Sebagai contoh, ketika Sarah kehcilangan pekerjaannya, Daniel lebih banyak membicarakan bagaimana hal itu akan memengaruhi rencananya daripada mendengarkan perasaan dan kekhawatiran Sarah.
Dia bahkan pernah mengatakan, "Mungkin kamu hanya perlu lebih keras bekerja seperti aku, dan segalanya akan baik-baik saja."
Sarah juga mulai menyadari bahwa, meskipun Daniel memiliki banyak kenalan dan teman, dia tampaknya tidak memiliki teman yang benar-benar dekat. Semua hubungannya terasa sangat permukaan dan seringkali hanya seputar mendapatkan manfaat dari orang lain.”
Tanda-tanda narsistik dalam hubungan ini telah membuat Sarah merasa diabaikan, tidak dihargai, dan kesal. Kepuasan dalam hubungannya menurun.
Contoh kasus ini memberikan gambaran tentang bagaimana tanda-tanda narsisme dapat muncul dalam hubungan nyata yakniContoh kasus ini memberikan gambaran tentang bagaimana tanda-tanda narsisme dapat muncul dalam hubungan nyata yakni
Sering membicarakan diri sendiri
Haus akan pujian
Minim rasa empati
Tak memiliki teman sejati
"Cinta yang sejati tidak akan pernah mencoba untuk mendominasi atau mengendalikan pasangannya."
Dan Millman
Menghadapi pacar yang memiliki sifat narsistik bisa menjadi tantangan. Namun, ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil:
-
1. Cari Tahu Penyebabnya
Selalu ada alasan di balik perilaku narsistik pasanganmu yang telah berlangsung selama ini, oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahaminya dengan baik.
Memahami asal-usul sifat narsistik ini adalah langkah kunci dalam mengidentifikasi akar masalahnya.
Dengan mengetahui penyebabnya, kamu setidaknya dapat mencari solusi untuk mengatasi situasi ini.
Selain itu, memahami latar belakang atau penyebab perilaku narsistik pasanganmu juga dapat membantu kamu lebih empati dan memberikan dasar yang kuat untuk memulai percakapan yang sehat guna meresolusi permasalahan ini bersama-sama.
-
2. Tetap Jaga Harga Diri
Individu yang memiliki sifat narsistik seringkali bersikap egois dan cenderung fokus pada diri sendiri.
Mereka mungkin kurang peduli terhadap perasaan orang lain karena merasa sangat penting dan ingin diperhatikan.
Namun, dalam menghadapi situasi ini, penting bagi kamu untuk tetap merawat harga dirimu sehingga pasanganmu tidak meremehkanmu.
-
3. Berikan Batasan yang Jelas dalam Hubungan
Menetapkan batasan dalam hubungan adalah tindakan yang krusial yang harus kamu berikan perhatian.
Terkadang, pasangan dengan ciri-ciri narsistik dapat melampaui batasan, dan hal ini bisa menyakiti perasaanmu.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk memiliki batasan yang jelas dalam hubungan, sehingga pasanganmu tidak mengabaikan atau memperlakukanmu dengan sembarangan.
-
4. Terbuka pada Pasangan
Kejujuran dan transparansi sejatinya adalah prinsip-prinsip yang sangat penting yang harus diterapkan oleh semua pasangan, tanpa terkecuali.
Hal ini juga berlaku ketika kamu menghadapi perilaku narsistik dari pasanganmu yang membuatmu merasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, penting untuk berbicara terus terang padanya.
Dengan berbicara terus terang, kamu memberikan kesempatan kepada pasanganmu untuk memahami bahwa sikap narsistiknya telah membuatmu merasa tidak nyaman.
-
5. Berbicara dari hati ke hati
Pada titik akhir, pentingnya komunikasi dalam mengatasi berbagai masalah dalam hubungan tidak bisa diabaikan.
Kamu harus menyadari bahwa sikap narsistik yang ditunjukkan pasangan dapat diatasi melalui komunikasi yang kuat antara kamu dan pasangan.
Setidaknya, hal ini akan memberikan dasar bagi penyelesaian masalah sehingga masalah tidak akan berlarut-larut dan hubungan bisa tetap harmonis.
Kesimpulan
Dalam menghadapi pasangan yang memiliki sifat narsistik, penting untuk mengenali tanda-tandanya seperti egoisme, love bombing, kurangnya hubungan pertemanan yang berlangsung lama, dan kecenderungan untuk mengkritik.
Untuk mengatasi situasi ini, langkah-langkah yang dapat diambil termasuk mencari tahu penyebab perilaku narsistik pasangan, menjaga harga diri, menetapkan batasan dalam hubungan, berkomunikasi terbuka, dan berbicara dengan jujur.
Komunikasi yang kuat antara kamu dan pasangan sangat penting untuk meresolusi masalah dan menjaga keharmonisan dalam hubungan.