Cara Menjawab Pertanyaan Saat Presentasi dengan Profesional dan Efektif
Tips Menjawab Pertanyaan yang kita tidak tahu - Hai, apa kabar? Semoga kamu sehat dan bahagia selalu. Kamu pasti pernah mengalami situasi di mana kamu harus berbicara di depan banyak orang, entah itu untuk presentasi kerja, kuliah, atau sekolah.
Kamu sudah mempersiapkan materi dengan matang, berlatih dengan baik, dan tampil dengan percaya diri. Tapi, ada satu hal yang mungkin membuat kamu grogi atau bingung: pertanyaan dari audiens.
Pertanyaan dari audiens adalah hal yang wajar dan penting dalam presentasi. Pertanyaan menunjukkan bahwa audiens tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang topik yang kamu sampaikan. Pertanyaan juga bisa menjadi feedback atau kritik yang bisa membantu kamu meningkatkan kualitas presentasi kamu.
Namun, menjawab pertanyaan dari audiens tidak selalu mudah. Kadang-kadang, kamu mungkin tidak tahu jawabannya, tidak setuju dengan pertanyaannya, atau merasa tidak nyaman dengan pertanyaannya. Bagaimana cara mengatasi situasi seperti itu?
Tenang, kamu tidak perlu khawatir. Ada beberapa tips dan trik yang bisa kamu lakukan untuk menjawab pertanyaan dari audiens dengan profesional dan efektif. Tips dan trik ini akan membantu kamu menjaga kredibilitas dan hubungan baik dengan audiens, serta menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa merusak presentasi kamu.
Berikut adalah tips dan trik yang bisa kamu coba:
1. Pertahankan Kontak Mata
Kontak mata adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat dan perhatian kepada penanya. Dengan menjaga kontak mata, kamu bisa membuat penanya merasa dihargai dan didengarkan. Kamu juga bisa menangkap ekspresi dan emosi penanya, sehingga kamu bisa menyesuaikan jawaban kamu sesuai dengan suasana hati penanya.
Selain itu, kontak mata juga bisa membantu kamu fokus dan tidak terdistraksi oleh hal-hal lain di sekitar kamu. Jangan biarkan ponsel, laptop, jam, atau orang lain mengalihkan perhatian kamu dari penanya. Jika kamu terlihat tidak fokus atau acuh tak acuh, penanya bisa merasa tersinggung atau tidak puas dengan jawaban kamu.
"Komunikasi yang efektif adalah jembatan antara kebingungan dan kejelasan"
Nat Turner
2. Berhenti Sejenak Sebelum Menjawab
Jangan terburu-buru menjawab pertanyaan tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Kamu perlu berhenti sejenak untuk memastikan bahwa kamu mengerti pertanyaan yang diajukan. Jika perlu, ulangi kembali pertanyaan dengan kata-kata kamu sendiri untuk mengklarifikasi dan menenangkan penanya.
Berhenti sejenak juga memberi waktu untuk berpikir tentang jawaban yang tepat dan relevan dengan materi presentasi kamu. Kamu bisa menggunakan teknik seperti “Itu adalah pertanyaan yang bagus” atau “Saya perlu memikirkannya sebentar” untuk memberi kesan bahwa kamu serius dan tidak asal-asalan dalam menjawab.
3. Ucapkan terima kasih atas pertanyaan yang diajukan
Pertanyaan dari audiens adalah kesempatan bagi kamu untuk berinteraksi dan berbagi informasi dengan mereka. Oleh karena itu, ucapkan terima kasih atas pertanyaan yang diajukan sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada penanya.
Selain itu, tunjukkan rasa hormat kepada penanya dengan menggunakan kata-kata yang sopan dan ramah. Hindari menggunakan kata-kata yang kasar, menyerang, atau meremehkan penanya. Jika kamu tidak setuju dengan pertanyaan atau kritiknya, negosiasi dengan hormat dan berikan alasan-alasan yang logis dan objektif.
4. Jangan menghindari atau menolak pertanyaan yang sulit atau tidak nyaman
Kamu mungkin akan mendapatkan pertanyaan yang sulit atau tidak nyaman, seperti pertanyaan yang terlalu pribadi, terlalu teknis, atau terlalu sensitif. Jangan menghindari atau menolak pertanyaan seperti itu, karena itu bisa membuat kamu terlihat tidak profesional, tidak jujur, atau tidak berani.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjawab pertanyaan yang sulit atau tidak nyaman, seperti :
1. Menggunakan teknik reframe, blame, dan bridge. Teknik ini disarankan oleh Matt Abrahams, seorang profesor di Universitas Stanford. Reframe berarti mengulang kembali pertanyaan dengan kata-kata kamu sendiri untuk memastikan kamu mengerti, memvalidasi penanya, memberi kamu waktu untuk berpikir, dan mengubah pertanyaan agar lebih mudah dijawab.
2. Blame berarti memberikan alasan yang sah untuk tidak menjawab pertanyaan secara langsung, seperti masalah hukum, pedoman peraturan, atau praktik masa lalu. Bridge berarti menghubungkan pertanyaan dengan pesan utama yang ingin kamu sampaikan, seperti visi, misi, atau nilai-nilai perusahaan kamu.
3. Jujur jika kamu tidak tahu jawabannya. Jangan berbohong atau mengarang jawaban jika kamu tidak tahu jawabannya. Itu bisa merusak reputasi dan kredibilitas kamu sebagai pembicara. Lebih baik kamu mengakui bahwa kamu tidak tahu jawabannya, dan menawarkan untuk mencari tahu atau menghubungi penanya nanti. Kamu juga bisa meminta bantuan dari audiens lain yang mungkin tahu jawabannya
5. Jangan menjawab terlalu panjang atau menyimpang dari topik
Jawablah pertanyaan dengan jelas, singkat, dan relevan dengan materi presentasi kamu. Jangan menjawab terlalu panjang atau menyimpang dari topik, karena itu bisa membuat audiens bosan atau bingung. Kamu juga bisa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menjawab pertanyaan lain.
Jika pertanyaannya terlalu luas atau kompleks, kamu bisa memecahnya menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana dan spesifik. Kamu juga bisa menggunakan contoh-contoh konkret atau analogi untuk menjelaskan jawaban kamu dengan lebih mudah dipahami
Jangan lupa untuk menyimpulkan jawaban kamu dengan singkat dan jelas. Kamu bisa menggunakan kalimat seperti “Jadi, intinya adalah…” atau “Singkatnya…” untuk menutup jawaban kamu.
Kesimpulan
Itulah beberapa tips dan trik yang bisa kamu coba untuk menjawab pertanyaan saat presentasi dengan profesional dan efektif. Dengan mengikuti tips dan trik ini, kamu bisa menjaga kredibilitas dan hubungan baik dengan audiens, serta menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa merusak presentasi kamu.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu. Jika kamu punya pertanyaan atau saran tentang artikel ini, silakan tulis di kolom komentar ya. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai habis. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya! 😊