Perbedaan Persuasi dan Negosiasi: Dua Sisi dari Mata Uang yang Sama
Perbedaan Persuasi dan Negosiasi - Negosiasi dan persuasi sebenarnya adalah dua cara yang saling berkaitan dalam interaksi sosial dan komunikasi. Keduanya mungkin tampak serupa, tetapi sebenarnya merupakan dua konsep yang berbeda dalam cara mendapatkan apa yang ingin dicapai
Jika diperhatikan terlebih lagi ada perbedaan yang jelas pada Persuasi dan negosiasi, meskipun seringkali orang masih tetap salah mengidentifikasi satu dengan yang lainnya.
Risiko dari mengaburkan batas antara negosiasi dan persuasi adalah orang lain bisa salah menginterpretasikan tujuan negosiasi atau pengertian persuasi yang sebenarnya.
Misalnya, jika salah satu pihak mencoba melakukan persuasi dalam konteks yang memerlukan negosiasi, maka orang itu mungkin tidak menemukan titik temu atau solusi bersama yang memadai. Jadi pengertian persuasi dan negosiasi itu apa sebenarnya?
"The goal of a successful negotiation is not to win but to reach an agreement that satisfies the needs of both parties."
Roger Dawson
Persuasi
Persuasi adalahtindakan mempengaruhi keyakinan, sikap, niat, atau perilakuseseorang melalui komunikasi. Cara yang biasa digunakan adalah dengan menyajikan alasan dan menarik emosi untuk mendorong orang lain berpikir atau bertindak dengan cara tertentu. Dalam banyak kasus, persuasi membiarkan orang memiliki kebebasan pilihan. Contohnya termasuk iklan, politik, hubungan pribadi, dan lainnya.
Certainly! Here are some quotes that highlight the goals and nature of persuasion and negotiation
Negosiasi
Negosiasi adalah proses di mana dua atau lebih pihakberdiskusi dan pada tahap ini akhirnya mencapai kesepakatantentang suatu masalah. Negosiasi dalam bisnis atau hukum sering melibatkan tawar-menawar, di mana setiap pihak memberikan konsesi untuk sampai pada solusi yang menguntungkan bersama.
"Let us never negotiate out of fear. But let us never fear to negotiate"
John F Kennedy
Perbedaan Utama Antara Persuasi dan Negosiasi
-
1. Fokus persuasi ada pada Pengaruh Pikiran, sementara negosiasi berkaitan dengan pengambilan keputusan bersama tanpa paksaan.
-
2. Persuasi membiarkan orang memiliki Kebebasanpilihan setelah mendengar argumen sedangkan dalam negosiasi, kedua belah pihak harus setuju pada tindakan bersama.
-
3. Dalam persuasi, seseorang mengumpulkan informasi untuk membuat argumen yang meyakinkan Dalam negosiasi, kedua pihak menangani informasi langsung, sering menyelesaikan masalah dengan cara yang cepat tanpa persiapan sebelumnya
Paham bahwa negosiasi dan persuasi bukanlah hal yang sama, kedua hal berikut adalah hal yang berbeda karena masing-masing memungkinkan dalam mencapai tujuan yang berbeda.
Lalu, bagaimana cara untuk tahu kapan harus menggunakannya? Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengetahuinya, meskipun ada saat-saat di mana tidak selalu bisa mengikuti aturan baku. Namun, berikut adalah beberapa poin kunci yang perlu diketahui:
Gunakan Persuasi Ketika:
-
1. Tujuan adalah Memberikan Influence
Persuasi memiliki tujuan tentang melakukan yang mempengaruhi orang lain tanpa perlu kesepakatan bersama. Misalnya, seorang guru mungkin menggunakan persuasi untuk menumbuhkan minat siswa dalam subjek, menggabungkan khalayak tertentu dengan menggunakan bahasa lisan dan kualitas pidato yang membangkitkan minat.
-
2. Keputusan Ada pada Salah Satu Pihak
Ketika keputusan terletak sepenuhnya pada salah satu pihak, persuasi menjadi alat yang kuat. Misalnya, seseorang mungkin mencoba membujuk temannya untuk memilih restoran tertentu. Di sini, teman yang membujuk tidak perlu setuju dan hanya perlu meyakinkan temannya.
-
3. Perlu Terhubung dengan Emosi, Nilai, atau Kepercayaan
Persuasi sering mengandalkan koneksi emosional. Seorang politikus mungkin berbicara tentang harapan dan impian orang untuk menghubungkan pemilih dengan platformnya.
Dalam konteks ini, kemampuan untuk berbicara dan menulis dengan cara yang menyentuh hati orang lain adalah keterampilan yang sangat penting.
Gunakan Negosiasi Ketika:
-
1. Diperlukan Kesepakatan Bersama
Ketika dua atau lebih pihak harus setuju, negosiasi adalah pendekatan yang tepat. Misalnya, dalam negosiasi kontrak kerja, kedua belah pihak harus setuju pada syarat dan kondisi, dan ini mungkin melibatkan keterampilan menulis yang kuat untuk merumuskan kesepakatan tertulis.
-
2. Ada Konflik dan Perlu Menemukan Titik Temu
Negosiasi sering digunakan dalam situasi konflik. Misalnya, jika ada perbedaan pendapat antara anggota keluarga tentang bagaimana menghabiskan liburan, proses negosiasi dapat membantu mereka mencapai kesepakatan yang memuaskan semua.
-
3. Ada Pertukaran Barang, Jasa, atau Syarat
Dalam bisnis, negosiasi sering terlibat dalam pertukaran barang atau jasa. Seorang penjual mobil, misalnya, mungkin bernegosiasi dengan pembeli tentang harga dan syarat lainnya.
Di sini, kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan tegas adalah kunci, dan kemampuan menulis mungkin juga penting dalam menyiapkan perjanjian tertulis.
3 Hal yang Orang Selalu Lupa dalam Mempertimbangkan Pemilihan Negosiasi atau Persuasi
-
1. Hubungan dengan Pihak Lain
Hubungan dengan orang lain dapat memengaruhi untuk memilih persuasi atau negosiasi. Denganteman atau keluarga, persuasi mungkin terasa lebih alami. Dalam konteks bisnis atau hukum, negosiasi Mungkin lebih tepat.
-
2. Waktu dan Sumber Daya
Persuasi mungkin lebih cepat jika berhadapan dengan keputusan sederhana, sedangkan negosiasi mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan persiapan, terutama ketika ada banyak kepentingan yang terlibat.
-
3. Pertimbangan Etis
Penting untuk mendekati persuasi dan negosiasi dengan kejujuran dan integritas, dengan mempertimbangkan otonomi dan kesejahteraan pihak lain. Misalnya, menggunakan model persuasi yang manipulatif atau tidak etis dapat merusak reputasi dan merusak hubungan.
Contoh Negosiasi: Penjualan Mobil Bekas
Penjual :Hai, apa yang bisa saya bantu hari ini?
Pembeli :Saya tertarik pada mobil bekas ini, tapi harganya terlalu tinggi. Apakah ada ruang untuk negosiasi?
Penjual :Tentu, saya bisa menurunkan harga sedikit. Bagaimana dengan penawaran 5% lebih rendah?
Pembeli :Itu terdengar lebih baik, tapi bagaimana jika kita tambahkan perpanjangan garansi selama satu tahun?
Penjual :Saya pikir itu bisa disepakati. Mari kita tuliskan perjanjian itu!
Contoh Persuasi: Mengajak Teman untuk Bergabung dalam Klub
Aria : Hei, Andi, saya dengar kamu suka bermain basket. Jangan sia-siakan hobi mu itu, ayo ikut bergabung dengan klub basket kami!
Andi : Aku tidak yakin, Aria. Aku punya banyak pekerjaan sekolah.
Aria : Aku mengerti, tapi bermain basket dengan klub bisa jadi cara yang menyenangkan untuk bersantai dan berolahraga. Dan dengan bergabung, kamu juga bisa meningkatkan keterampilan mu dan berteman dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.
Andi : Kamu tahu, itu terdengar menarik. Beri tahu aku lebih banyak tentang klubnya, dan aku akan mempertimbangkannya!
Andi : Okee aku akan memberikan penjelasan detailnya setelah ini, Andi.
Kesimpulan
Baik persuasi maupun negosiasi juga sebuah keterampilan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Kedua hal ini sering digunakan bersamaan, dan keduanya memiliki peran dalam mengelola konflik aparat, konflik peran, atau dalam situasi bisnis.
Pemahaman yang jelas tentang perbedaan dan cara menggunakan keduanya dengan etis adalah kunci untuk berkomunikasi efektif. Sendiri atau dalam kelompok, melalui ketulusan pesan dan prinsip pemaparan selektif, kedua metode ini dapat dilakukan dengan sukses.
Ayo Jangan Tunda, Latih Kemampuan mu Sekarang!
Join Our Classes, Mentoring Langsung Bersama Mentor Dialogika, Konsultasikan Kebutuhan Anda Sekarang