Public Speaking Tanpa Bergantung dengan Catatan: The Loci Strategy
Public Speaking Tanpa Bergantung dengan Catatan - Public speaking atau berbicara di depan banyak orang merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari berbagai acara seperti, kelas, presentasi, atau seminar. Salah satu kendala terbesar dalam public speaking adalah ketergantungan terhadap catatan. Ini jelas mengganggu kredibilitas si pembicara.
Audiens sering kali merasa bahwa pembicara kurang memahami materinya jika mereka terlalu banyak melihat ke catatan mereka. Public speaking tanpa bergantung dengan catatan public speaking tanpa bergantung dengan catatan memang sulit, namun sebenarnya sangat mungkin dilakukan.
Ketika berbicara di depan orang banyak, tak jarang orang merasa gugup. Ini yang menjadi alasan mengapa kebanyakan orang merasa perlu membuat catatan kecil. Di samping itu, catatan yang telah disiapkan juga perlu dipahami oleh pembicara.
Jika konteks public speaking mengharuskan detail yang rumit, catatan mungkin perlu. Namun, gunakan catatan untuk menuliskan poin-poin besar yang akan disampaikan sjaa. Jika pembicara benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan kepada audiens, catatan bukanlah hal yang mutlak diperlukan.
Ketika masalah public speaking dibahas lebih dalam, banyak orang merasa bahwa, tidak punya pilihan lain selain bergantung kepada catatan. Hal ini sebenarnya merupakan suatu kesalahpahaman.
Seorang pembicara pasti dapat berbicara secara lancar dan meyakinkan tanpa harus membaca catatan kata per kata kepada audiens apabila sudah benar menguasai materi.
Solusi dari masalah ini adalah dengan menggunakan metode "Extemporaneous" atau metode tanpa catatan. Kelebihan metode public speaking ini adalah memungkinkan pembicara untuk berinteraksi lebih baik dengan audiens, memahami respon mereka dan melakukan penyesuaian pada saat itu juga.
5 Langkah Penerapan Metode Extemporaneous
-
1. Tulis Seputar Satu Poin
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan menulis seputar satu poin ini? Pada saat menyusun pidato atau presentasi tetapkan satu tujuan, pesan atau seruan aksi. Jadi, apa yang sebenarnya ingin di sampaikan kepada audiens melalui pidato yang disampaikan akan lebih jelas.
Misalkan, topik pembicaraan yang dismpaikan adalah mengenai perubahan iklim. Poin utama yang ingin disampaikan adalah 'aktivitas di laut yang mempercepat perubahan iklim'.
Dengan mengetahui poin utama ini, akan lebih mudah menyusun alur penyampaian pidato dan peluang untuk lupa atau keluar dari konteks akan berkurang.
Saat berada di podium dan perlu melakukan improvisasi, mengingat poin utama ini akan membantu untuk menyaring ide-ide spontan yang muncul agar tetap relevan dengan topik yang sedang dibahas.
"The art of memory is the art of attention"
Jim Kwik
-
2. Pahami Poin
Sebagai pembicara harus benar-benar memahami apa yang ingin di sampaikan. Mempelajari isi dari poin yang di tulis dan memahaminya akan membuat diri lebih pede dan tidak bergantung kepada catatan.
Memahami poin adalah langkah selanjutnya setelah menentukan apa poin yang ingin disampaikan. Hal ini dilakukan dengan melakukan brainstorming terhadap semua kemungkinan korelasi terhadap poin-poin.
Metode lain untuk memastikan pemahaman yang dimiliki adalah melalui pertanyaan pada setiap konten, prediksi apa yang mungkin ditanyakan audiens dan persiapkan jawabannya.
-
3. Tulis Semuanya
Setelah memahami poin yang telah di miliki, tulislah semuanya. Tujuannya bukan untuk dibaca saat berbicara, namun untuk memperdalam pemahamanmu terhadap materi yang akan disampaikan kepada audiens. Dengan kata lain, ini adalah bagian dari persiapanmu.
Untuk beberapa orang yang cenderung perfeksionis atau sangat suka dengan detail, menulis segala sesuatu bisa membantu mereka mencapai poin-poin sebelumnya.
Menulis adalah cara bagi sebagian orang untuk memvisualisasikan pikiran mereka, lalu memahaminya. Ini adalah metode yang direkomendasikan, tetapi gunakanlah metode yang paling nyaman untuk digunakan, bisa jadi itu metode tersebut adalah yang paling efektif.
-
4. Gunakan Mnemonik
Mnemonik adalah alat bantu yang sangat efektif untuk mengingat poin-poin yang telah dipersiapkan. Teknik ini akan sangat membantu, terutama jika persiapan dilakukan dalam waktu yang cukup singkat. Setiap huruf yang ada dapat digunakan untuk mewakili fakta pertama dan seterusnya.
-
5. Strategi Loci
Jim Kwik adalah seorang pelatih otak dan pendiri Kwik Learning. Strategi Loci yang diajarkan adalah metode yang digunakan oleh orang-orang Yunani kuno untuk mengingat berbagai hal, tetapi dalam konteks public speaking, ini untuk memudahkan pembicara untuk mengingat dan menyampaikan poin-poin kunci dalam pidato atau presentasi mereka.
Bagaimana Cara Menggunakan Strategi Loci?
Tentu, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut untuk masing-masing poin dalam menggunakan Strategi Loci oleh Jim Kwik
-
a) Tulislah Poin-Poin Utama
Ini adalah langkah awal di untuk menentukan poin-poin kunci yang ingin di sampaikan dalam pidato atau presentasi. Poin-poin ini harus menjadi pesan utama yang ingin disampaikan kepada audiens.
-
b) Temukan Ruang
Ruang ini bisa berupa ruangan fisik atau bisa juga peta mental ruangan dalam pikiran. Tujuannya adalah untuk memiliki 'lokasi' di mana dapat 'menyimpan' setiap poin yang inginkan
-
c) Pilihlah Objek dalam Ruangan Tersebut
Dalam ruangan atau lokasi yang telah ditentukan, pilihlah beberapa objek yang akan mewakili setiap poin. Objek-objek ini harus cukup berkesan sehingga dapat mengingatnya dengan jelas.
-
d) Ubah Setiap Poin Menjadi Gambaran dari Objek Tersebut
Langkah ini melibatkan sedikit kreativitas. Untuk setiap poin yang telah di tulis, coba buatlah sebuah gambar mental yang menghubungkan poin tersebut dengan objek yang telah dipilih.
-
e) Jelajahi Setiap Objekdan Ucapkan
Setelah menempatkan setiap poin pada objek tertentu dalam ruangan, berjalanlah dari satu objek ke objek lainnya dalam pikiran dan ucapkan setiap poin. Dengan cara ini, akan mempermudah mengingat setiap poin dalam urutan yang logis dan mudah diingat.
-
f) Lihat Sekeliling dan Ucapkan
Setelah mengingat semua poin, coba lihat sekeliling ruangan dan ucapkan setiap poin yang telah diingat. Ini adalah cara untuk menguji seberapa baik dalam mengingat setiap poin.
-
g) Repeat!
Seperti halnya dengan semua jenis latihan ingatan, latihan dan pengulangan adalah kunci untuk memastikan bahwa benar-benar mengingat setiap poin dan urutannya. Jadi, ulangi proses ini sebanyak yang dibutuhkan hingga merasa nyaman dan percaya diri dengan pidato atau presentasi.
Namun, perlu diingat bahwa semua ini membutuhkan latihan. Jika tidak biasa, berbicara tanpa catatan terapkan langkah-langkah di atas secara konsisten dan rasakan perbedaannya.
Dari ulasan di atas, dapat melihat bahwa berbicara di depan orang banyak tanpa catatan bukanlah hal yang mustahil. Kata David Zarefsky, "percaya bahwa public speaking tanpa bergantung dengan catatan public speaking tanpa bergantung dengan catatan akan membuat presentasi kamu menjadi lebih hidup dan menarik." Jadi, jangan takut untuk mencoba. Mungkin akan merasa canggung di awal, namun dengan latihan dan persiapan yang baik, akan menjadi lebih baik dan percaya diri.
Yuk Latih Public Speaking Kamu!
Join Our Classes, Mentoring Langsung Bersama Mentor Dialogika, Konsultasikan Kebutuhan Anda Sekarang