Remaja Lebih Sulit Mengontrol Emosi -Adolescents Think
Remaja Lebih Sulit Mengontrol Emosi - Hallo Sobat Dialogi! Pernah ga kamu dengar kalimat 'remaja lebih sulit mengontrol emosinya saat menghadapi masalah'? Hm... sebenarnya hal itu mitos atau fakta sih?
Yuk kupas tuntas bersama....
Coba dehh ingat lagi, pernah ga kamu pas lagi asik-asiknya ngobrol atau ngelakuin sesuatu, terus ada orang yang datang bikin suasana jadi tegang dengan masalah atau tantangan yang bikin kamu mikir, "Eh, ini serius nih dia tantangin aku?"
Dan di saat itu juga, tiba-tiba ada rasa yang mendalam di hati kamu buat buktiin sesuatu, biar ga' dianggap 'cupu' atau rendah?
Hayoo, siapa nih yang pernah merasakannya? Pasti banyak kan? Eits, tenang aja, buat yang udah pernah ngerasain, kamu ga' sendirian. Kita semua pernah ada di posisi itu kok.
Jadi remaja cenderung lebih emosian itu fakta dong?
Hm... Penasaran kan? Simak pembahasan dibawah ini yuk...
Otak Remaja vs Otak Dewasa
Sebelum membahas ini kamu harus tau dulu nih, kalo otak kita tuh unik.
Kita kan bahas emosi remaja kenapa sekrang disangkutin ke otak?
Eitss tunggu dulu, kedua hal ini saling berhubungan kok...
Udah tau belum, sejak kecil otak kita udah penuh, tapi ada bagian di otak yang bikin kita bisa mikir panjang itu belum sepenuhnya 'jago' sampe kita umur 25 tahun?
Yup, itu faktanya.
Karena bagian otak kita yang bertugas untuk merencanakan dan mikir panjang itu baru bener-bener matang. Jadi sebelum 25, kita emang harus ekstra hati-hati biar ga' salah langkah.
Nah, di sisi lain, ada bagian otak kita yang namanya sistem limbik, dia tuh kayak 'manager' emosi kita.
Nah, di kita-kita yang masih muda dan cantik-ganteng ini, sistem limbik kita lagi super aktif.
Jadinya, kita jadi lebih gampang didorong sama emosi kita, gampang terpancing, dan lebih sering fokus sama yang lagi kita rasain saat itu.
Perilaku dan pemikiran tersebut juga disebut Adolescents Think.
Adolescents Think
Adolescents think merupakan penggambaran cara berpikir kita yang masih remaja. Nah, kalo disederhanakan:
- 1.Kita remaja itu kadang mikir lebih dalam dan mulai bisa ngerti hal-hal yang kompleks.
- 2. Kadang kita merasa seolah semua mata tertuju ke kita. Kayak berasa jadi artis gitu, hehe.
- 3.Kita lebih suka coba-coba hal baru dan kadang jadi berani ambil risiko.
- 4.Seringnya, kita lagi dalam tahap mencari tahu siapa diri kita sebenarnya dan apa yang kita mau di masa depan.
- 5. Opini dari teman-teman kita tuh berasa penting banget.
Jadi, kenapa baru setelah 25 tahun otak kita bisa buat keputusan yang jernih?
Aku Emosi, Gimana Dong Biar Ga' Salah Ambil Keputusan?
Nah, kalo udah paham kan sama kerja otak kita, selanjutnya gimana caranya biar kita bisa kontrol emosi kita?
- 1. Kenali dulu apa yang bikin emosi.
- 2. Kalo udah ngerasa panas, coba ambil waktu bentar buat nafas dalam-dalam.
- 3. Ingat balik apa aja konsekuensi dari keputusan sesaat kita. Mending mikir dulu deh, daripada nyesel kemudian.
Pentingnya Mengontrol Emosi
Yuk, ngobrol sebentar tentang pentingnya mengontrol emosi.
Pernah nggak sih, kamu merasa emosi kamu meledak-ledak dan ngebuat suasana jadi nggak nyaman?
Atau mungkin kamu pernah lihat temen yang emosinya nggak terkontrol? Pasti rasanya jadi nggak enak kan?
Nah, di sinilah pentingnya kita bisa ngontrol emosi kita.
Kalo kita bisa ngatur dan ngontrol emosi dengan baik, suasana hati kita jadi lebih tenang dan orang di sekitar kita pun jadi lebih nyaman.
Bayangin deh, kalo kamu terkenal sebagai orang yang selalu bisa menjaga emosi, pasti banyak temen yang bakal merasa nyaman dekat sama kamu dan mungkin mereka juga akan lebih sering minta pendapat atau masukan dari kamu.
Ini juga berhubungan dengan apa yang disebut 'personal branding' atau 'brand' diri. Itu semacam citra atau kesan yang orang lain punya tentang kita.
Jadi, kalo kamu bisa jaga dan kontrol emosi kamu dengan baik, orang-orang bakal lihat kamu sebagai seseorang yang dewasa, penuh pertimbangan, bijak, dan yang paling penting, bisa dipercaya.
Coba bayangin, kamu bisa jadi seperti magnet yang menarik banyak orang karena mereka suka dengan sikap dan perilaku kamu.
Makanya, mulai dari sekarang, yuk kita belajar lebih dalam lagi soal mengontrol emosi.
Biar kita bisa tampil lebih oke di mata orang lain dan tentunya buat diri kita sendiri juga jadi lebih baik. Gimana, setuju nggak?
Moral of the story
Meskipun emosi kita kadang 'menggebu-gebu', tapi kita punya pilihan buat ngendaliin diri. So, tetap semangat dan jaga emosi ya, Sobat Dialogi!