Pasanganmu Silent Treatment? Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghadapinya!
Silent Treatment - Hallo Sobat Dialogika! Apakah kalian pernah mengalami siatuasi atau mengenal seseorang yang menolak untuk berbicara ketika ada konflik? Sikap ini merupakan salah satu bentuk perlakuan diam.
Biasanya, hal ini sering kita temui juga dalam hubungan pernikahan lho. terutama ketika salah satu pasangan merasa sangat marah namun tidak ingin melukai pasangan lain dengan kata-kata atau tindakan. Namun, dikabarkan bahwa perilaku ini sebaiknya tidak terjadi secara berulang.
Mari kita bahas lebih lanjut mengenai perilaku ini, ciri-ciri pasanganmu silent treatment dan cara mengatasinya.
Sekilas Mengenai Silent Treatment
Perlakuan diam atau "silent treatment" terjadi ketika seseorang dengan sengaja memutuskan untuk tidak berbicara, merespon, atau berkomunikasi dengan orang lain sebagai respons atas kemarahan atau ketidakpuasan. Hal ini seringkali dilakukan untuk mengekspresikan rasa marah tanpa harus mengungkapkannya secara langsung.
Contohnya, saat ada pertengkaran atau ketegangan antara dua orang, salah satu dari mereka mungkin memilih untuk tidak bicara atau mengabaikan yang lainnya sebagai bentuk penolakan atau protes atas situasi yang membuatnya kesal.
Meskipun terkadang seseorang mungkin menggunakan perlakuan diam untuk menjaga emosi mereka sendiri atau mencegah konflik lebih lanjut, namun ini bisa memiliki dampak yang buruk pada hubungan.
Perlakuan diam sering membuat orang yang menjadi sasaran merasa diabaikan, kesepian, atau merasa tidak dihargai. Hal ini juga dapat membuat komunikasi terganggu dan memperpanjang masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan berbicara.
Dikutip dari jurnal Violence and Victims, silent treatment dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis kekerasan emosional terhadap pasangan.
"Tidaklah kekuatan untuk menaklukkan dunia, tapi kekuatan untuk menaklukkan diri sendiri ketika marah."
Gautama Buddha
Dalam hubungan yang sehat, penting untuk menemukan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan ketidaksetujuan atau marah tanpa harus menggunakan perlakuan diam. Komunikasi terbuka dan jujur sangat penting agar masalah dapat diselesaikan tanpa merusak hubungan.
Ciri-Ciri Silent Treatment
selanjutnya, Apa sih atau bagaimana ciri-ciri dari orang-orang yang melakukan perilaku silent treatment?
ada beberapa hal yang menunjukkan seseorang itu melakukan tindakan ini, diantaranya:
1. Menolak berkomunikasi verbal
Artinya orang yang sedang melakukan silent traetment, mereka cenderung enggan atau menolak terlibat dalam percakapan atau berbicara dengan seseorang.
2. Menolak mengakui pandangan orang lain
Tidak menghormati atau menolak menerima apa yang dikatakan atau diungkapkan oleh orang lain. Hal ini dapat berupa ketidakpengakuan atau pengabaian terhadap pandangan atau opini orang lain
3. Mengabaikan pesan atau panggilan
Tanda ketiga adalah tidak merespons atau sengaja mengabaikan panggilan telepon, pesan teks, atau pesan dari orang lain. sehingga hal ini juga membuat orang lain merasa diabaikan secara emosional.
4. Pura-pura tidak mendengarkan
Berperilaku seolah-olah tidak memperhatikan atau mengabaikan apa yang disampaikan orang lain. hal ini juga mengakibatkan membuat lawan bicaranya tidak dihargai secara keseluruhan
5. Tidak menghargai perasaan dan pendapat
mereka juga terkadang tidak mau mengakui perasaan atau pendapat yang diungkapkan oleh orang lain.
6. Perilaku 'kembali seolah tak terjadi apa-apa"
Menghilang untuk sementara waktu, kemudian kembali dengan sikap seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi dan semuanya kembali normal.
Maka. penting untuk diingat bahwa perlakuan diam dapat merusak hubungan dan komunikasi. Dalam hubungan yang sehat, penting untuk mengekspresikan perasaan dan mengatasi konflik dengan cara yang lebih efektif dan terbuka.
Cara Mengatasi Orang yang Sedang Silent Treatment
Berhadapan atau berurusan dengan seseorang atau bahkan pasangan yang memilih menggunakan perlakuan diam (silent treatment) tentu bisa sangat menjengkelkan dan menimbulkan rasa tidak tenteram di hati bukan?
Terdapat beberapa metode untuk mengatasi Silent Treatment, di antaranya adalah:
1. Memperjelas Kondisi/Situasi
Langkah pertama dalam menangani perlakuan diam adalah dengan mengklarifikasi situasi
yang terjadi.
Misalnya, menyampaikan langsung kepada orang yang melakukan perlakuan diam, "Saya
merasa ada ketidakresponsan darimu".
Dengan demikian, upaya untuk membuat mereka menyadari perilaku mereka bisa menjadi
landasan bagi pembukaan komunikasi
yang lebih efektif satu sama lain.
2. Meminta Maaf atas Ucapan atau tindakan yang telah terjadi.
Sebaiknya, tidak disarankan untuk meminta maaf atau menyalahkan diri sendiri atas tindakan perlakuan diam yang dilakukan oleh orang lain. karena DIAM itu adalah cara lawan bicara kita dalam merespons suatu situasi.
Meskipun begitu, terkadang penting bagi kamu untuk menyampaikan permintaan maaf jika secara tak disengaja telah mengucapkan sesuatu yang mungkin menyakiti perasaan mereka.
3. Tunjukkan Kepedulianmu, dan Pastikan Dia Tahu
Pastikan untuk menunjukkan perhatian yang besar terhadap orang yang memberikan perlakuan diam. Dalam mengatasi perlakuan diam, penting untuk menegaskan bahwa kamu peduli dan memperhatikan perasaannya. Misalnya, bersiaplah untuk mendengarkan ketika dia merasa nyaman untuk berbicara.
4. Hadapi Silent Treatment dengan Cara Dewasa
terakhir, Hadapi situasi ini dengan kedewasaan. apakah kamu yang diabaikan atau yang memilih untuk mengabaikan orang lain? penting untuk tinggalkan ego dan kemarahan, fokuslah pada permintaan maaf.
Reaksi yang sesuai dan dewasa adalah yang terbaik, karena menahan diri tidak akan menyelesaikan masalah. Mengabaikan orang lain bukanlah tindakan yang mencerminkan cinta sejati. Bahkan, perlakuan diam seperti silent treatment dapat dikategorikan sebagai bentuk pelecehan emosional.
"Marah adalah hal yang manusiawi, tapi mengendalikannya menunjukkan kebijaksanaan."
Jonathan Lockwood Huie
Kesimpulan
Perlakuan silent treatment, ketika seseorang tidak mau berkomunikasi saat ada konflik, umumnya terjadi dalam berbagai hubungan termasuk pernikahan. Ini bisa memicu marah tanpa ingin melukai pasangan dengan kata-kata. Untuk mengatasinya, penting untuk klarifikasi situasi, sadarkan pelaku, dan fokus pada komunikasi yang lebih efektif.
Ciri-ciri perlakuan diam termasuk menolak berbicara, mengabaikan pesan, pura-pura tak mendengarkan, serta perilaku kembali seolah tak ada masalah. Langkah mengatasi termasuk klarifikasi, permintaan maaf jika perlu, tunjukkan perhatian, dan hadapi situasi dengan kedewasaan tanpa mengabaikan orang lain. Ingat, perlakuan diam bisa merusak hubungan, oleh itu, ekspresikan perasaan dan selesaikan konflik dengan cara lebih efektif dan terbuka.