Tips dan Trik Kuliah : Information Retention
Tips dan Trik Kuliah - Pernahkah kamu merasa kesulitan untuk mengingat apa yang diberikan dosen saat kuliah? Merasa terjebak di tengah hafalan yang berkeping-keping? Sama, aku juga pernah merasakan hal yang sama.
Memori adalah salah satu kunci utama keberhasilan di perguruan tinggi. Tak jarang, seorang mahasiswa merasa kewalahan karena harus mengingat berbagai informasi dalam waktu yang singkat.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan pengingatan yang efektif saat kuliah? Pengingatan yang efektif adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dari perkuliahan dan kemudian mengakses kembali informasi tersebut ketika dibutuhkan, misalnya saat ujian atau diskusi.
Ada tiga jenis memori yang perlu kita ketahui:
-
1. Memori Sensorik
-
2. Memori Jangka Pendek, dan
-
3. Memori jangka panjang, memori jangka panjang sendiri dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
- Prosedural (implisit)
- Deklaratif (eksplisit), dan
- Episodik.
Memahami Tiga Jenis Memori
-
1. Memori Sensorik
Memori sensorik adalah tipe memori pertama yang menangkap informasi melalui indera kita, seperti penglihatan dan pendengaran, namun hanya bertahan beberapa detik saja.
Sebagai contoh, saat kita melihat gambar singkat dari sebuah bunga, otak kita segera mengidentifikasikannya, namun informasi tersebut akan hilang dalam sekejap kecuali jika kita fokus padanya.
-
2. Memori Jangka Pendek
Disebut juga dengan memori kerja, memori jangka pendek bertugas menyimpan informasi sementara yang sedang kita proses. Kapasitasnya terbatas, biasanya hanya mampu menyimpan tujuh item informasi selama 20-30 detik.
Misalnya, saat kita mencoba mengingat nomor telepon yang baru saja didengar, kita menggunakan memori jangka pendek.
-
3. Memori Jangka Panjang
Inilah tempat di mana informasi disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama, bahkan bisa seumur hidup.
Ada beberapa subkategori dalam memori jangka panjang:
- a. Prosedural (Implisit)
Ini adalah memori tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Misalnya, setelah kita belajar bersepeda, kita tidak perlu lagi memikirkan setiap langkah yang diperlukan untuk bersepeda; tubuh kita 'tahu' bagaimana melakukannya. Memori prosedural seringkali bersifat otomatis.
- b. Deklaratif (Eksplisit)
Berbeda dengan memori prosedural, memori deklaratif berkaitan dengan informasi yang bisa kita sebutkan atau jelaskan.
Ini mencakup fakta-fakta yang kita tahu, seperti ibukota sebuah negara atau nama presiden.
- c. Episodik
Ini adalah memori tentang peristiwa atau kejadian khusus dalam hidup kita.
Misalnya, mengingat ulang tahun pertama kita atau pernikahan teman dekat.
Memori episodik bersifat unik bagi setiap individu dan seringkali terikat dengan emosi atau perasaan yang dialami saat itu.
- a. Prosedural (Implisit)
The Right Way To Remember
Namun, mengapa kita kadang-kadang lupa? Banyak yang berpikir bahwa mereka lupa, tetapi sebenarnya otak kita tidak benar-benar mendaftarkan atau menyimpan informasi dengan benar.
Bisa jadi karena kita tidak memberikan perhatian yang cukup sehingga tidak merangsang jalur yang menciptakan memori jangka panjang.
Selama informasi didaftarkan dengan benar, stimuli yang tepat dapat menyebabkan pengambilan kembali yang diperlukan untuk pengingatan yang berhasil.
Tips Mengingat dengan Efektif Saat Kuliah
Mengingat pentingnya memastikan otak kita mendaftarkan informasi dengan tepat, bagaimana caranya kita memaksimalkan kemampuan pengingatan saat kuliah? Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan:
-
1. Fokus dan Hindari Gangguan
Salah satu alasan utama kita gagal mendaftarkan informasi adalah karena adanya gangguan. Saat berada di kuliah, pastikan untuk menonaktifkan notifikasi ponsel dan hindari multitasking. Fokus penuh pada apa yang dosen sampaikan.
-
2. Catat Poin Utama
Menulis dapat membantu meningkatkan pemahaman dan retensi informasi. Cobalah untuk mencatat poin-poin utama dari apa yang dosen sampaikan, bukan menulis setiap kata. Ini membantu otak untuk memproses informasi daripada sekadar mendengarkannya.
-
3. Ulangi Materi
Setelah seminar, ulangi catatan yang telah dibuat. Mengulang-ulang informasi dapat memperkuat jalur neural yang terkait dengan informasi tersebut, meningkatkan kemungkinan informasi itu tersimpan di memori jangka panjang.
-
4. Diskusi dengan Teman
Berbicara tentang apa yang telah dipelajari dengan teman sekelas bisa sangat membantu. Ini bukan hanya memperkuat pemahaman, tetapi juga mengidentifikasi area yang mungkin belum Anda pahami dengan baik.
-
5. Istirahat yang Cukup
Otak memerlukan istirahat untuk memproses dan menyimpan informasi. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup, terutama setelah sesi belajar yang intens.
-
6. Teknik Visualisasi
Coba visualisasikan konsep yang diajarkan. Otak kita cenderung mengingat gambar dan diagram dengan lebih baik daripada teks.
-
7. Hubungkan dengan Informasi Sebelumnya
Mengaitkan informasi baru dengan apa yang sudah kita ketahui bisa membantu meningkatkan retensi. Ini membuat jalur neural baru terhubung dengan jalur yang sudah ada, memperdalam pemahaman dan memori kita.
-
8. Temukan Cara Belajar yang Tepat
Cara-cara diatas tidak akan berjalan dengan baik jika kamu tidak bisa menemukan cara belajar yang sesuai dengan dirimu. Banyak metode pembelajaran yang dapat kamu terapkan seperti:
-
a. Mencatat
Ini adalah singkatan dari metode "mencatat". Mencatat adalah salah satu cara untuk memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik
-
b.Menulis Ulang dengan Kata-kata Sendiri (Parafrase)
Ini merujuk pada "parafrase". Dengan menulis ulang informasi dengan kata-kata sendiri, kamu mungkin bisa memastikan bahwa mereka benar-benar memahami materi tersebut
-
c. Membuat Mind Map
Ini adalah cara lain untuk mengatakan "membuat mind map". Peta pikiran atau mind map adalah alat visual yang dapat membantu seseorang mengatur dan menghubungkan ide-ide.
-
d. Mendengarkan Musik
Beberapa orang merasa bahwa mendengarkan musik sambil belajar dapat membantu konsentrasi atau memperkuat daya ingat. Meskipun metode ini tidak efektif untuk semua orang, ada yang merasa itu membantu.
-
Nah gimana? Coba mulai terapkan strategi-strategi di atas, kita tidak hanya memastikan bahwa informasi didaftarkan dengan benar, tetapi juga memperkuat basis memori kita.
Kuliah menjadi lebih bermanfaat dan kita siap untuk menghadapi ujian atau tugas dengan informasi yang sudah tersimpan dengan baik di otak kita.
Jadi, kesimpulannya, memori bukanlah hal yang misterius.
Dengan memahami cara kerja memori dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita bisa meningkatkan kemampuan mengingat dan memanfaatkan informasi dengan lebih baik. Jadi, jangan putus asa!
Dengan pemahaman dan latihan yang tepat, kita bisa memaksimalkan kemampuan otak kita untuk mengingat apa yang kita pelajari.