Tips Mengatasi ‘Hangry’: Ketika Lapar dan Marah Menyerang Bersamaan. Ubah Hangry Jadi Happy! (Original Content)
Tips Mengatasi Hangry - Hai Sobat Dialogika! Apakah kalian pernah merasa marah karena terlalu lapar?
Hai Sobat Dialogika! Apakah kalian pernah merasa marah karena terlalu lapar?
Atau mungkin kalian merasa semua orang tiba-tiba menjadi menyebalkan saat kalian lapar?
Itulah yang disebut dengan ‘Hangry’.
Pernah mendengarnya?
Istilah ‘hangry’ berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu ‘hungry’ yang berarti lapar dan ‘angry’ yang berarti marah.
Merupakan sebuah kondisi dimana kita merasa lapar dan marah di saat yang bersamaan.
- Key Takeaways
- Kenali Tanda-Tandanya: Ketahui penyebab perubahan suasana hatimu
- Konsumsi Protein dan Karbohidrat: Pikirkan apa yang sebaiknya kamu makan.
- Makan dengan Teratur: Konsumsi makanan bernutrisi dengan jadwal teratur setiap hari.
Pada kondisi ini, kita tahu bahwa rasa lapar yang kita rasakan dapat merusak suasana hati dan sulit untuk diabaikan.
‘Hangry’ merupakan fenomena nyata yang dapat memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.
Kira-kira penyebabnya apa ya?
Alasan mengapa kita bisa merasa lebih ‘sensitif’ ketika lapar adalah karena < mark class="yellow"> kadar glukosa dalam tubuh menurun.
Hal ini menyebabkan kita sulit berkonsentrasi dan cenderung ingin ‘menerkam’ siapa saja yang ada di sekitar kita.
Dr. Brad Bushman mengatakan bahwa otak membutuhkan ‘bahan bakar’ untuk regulasi emosi, dan rasa marah adalah emosi yang paling sulit dikendalikan.
Bahan bakar utama otak kita adalah glukosa, yang mana bisa kita peroleh dari makanan.
Gula darah yang rendah dapat memicu pelepasan hormon yang berhubungan dengan stress, seperti kortisol dan adrenalin, serta neuropeptide Y.
Hormon kortisol dan adrenalin dikeluarkan oleh tubuh sebagai respon terhadap stress.
Hormon kortisol meningkatkan kadar gula darah dan memberikan energi pada tubuh untuk menghadapi stress.
Sedangkan hormon adrenalin dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan energi tubuh.
Kedua hormon ini memainkan peran penting dalam respon ‘fight or flight’ tubuh terhadap situasi stress.
Sementara itu, neuropeptide Y merupakan peptide yang merangsang asupan makanan efek prefensual pada asupan karbohidrat untuk menyimpan energi, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi stress.
Ketika hormon ini dilepaskan, seseorang akan menjadi lebih agresif terhadap sekitarnya.
Situasi ini akan berdampak pada perasaan kita terhadap orang lain, termasuk orang yang kita sayang.
Melalui artikelnya yang berjudul Low Glucose Relates to Greater Aggression in Married Couples, Brad J. Bushman dan rekan-rekannya melakukan sebuah studi terhadap pasangan menikah.
Mereka diminta untuk menusukkan jarum ke ‘voodoo dolls’ untuk meluapkan kemarahan dan menganggap seolah boneka voodoo tersebut adalah orang yang mereka sayang.
Mereka diharuskan untuk melawan pasangan mereka sendiri.
Pemenang dari permainan ini dapat berteriak melalui headphone lawannya.
Dengan eksperimen ini, peneliti dapat mengidentifikasi kadar glukosa setiap partisipan.
Hasilnya ditemukan bahwa ketika seseorang berada di kadar gula yang rendah teriakan yang mereka hasilkan akan lebih panjang dan jarum yang mereka tusukkan akan lebih banyak.
Lawrence Douglas Wilder Anger doesn’t solve anything, but it can destroy everything.
Lantas, apa yang bisa dilakukan ketika ‘hangry’ menyerang?
Ketika mendengar pertanyaan ini, mungkin kita berpikir bahwa makan adalah solusinya.
Memang benar. Namun, ternyata bukan sekadar makan yang kita butuhkan.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk mengatasi hangry.
1. Kenali Tanda-Tandanya
Lapar bukan sesuatu yang kita rasakan secara tiba-tiba.
Ketika kamu mulai merasakan suasana hatimu berubah, jangan langsung menganggap itu sebagai hal yang buruk.
Tanyakan pada dirimu.
Suasana hati yang berubah menjadi cemas, gelisah, atau lelah dapat menjadi tanda bahwa kadar gula darahmu menurun.
Sehingga kamu dapat memakan sesuatu sebelum gula darahmu semakin menurun.
Namun, jika perubahan suasana hatimu tidak berhubungan dengan kadar gula darah rendah, mungkin kamu hanya marah, bukan lapar.
2. Konsumsi Camilan yang Mengandung Protein dan Karbohidrat
Solusi utama untuk mengatasi hangry adalah makan.
Namun, penting untuk memikirkan apa yang harus kita makan untuk membuat kita merasa lebih baik untuk waktu yang lebih lama.
Kamu bisa mencoba untuk memadukan makanan yang mengandung karbohidrat seperti biskuit dengan yoghurt, atau kacang yang mengandung protein.
3. Makan dengan Teratur
Untuk mencegah terjadinya ‘hangry’, kamu bisa mulai dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dengan jadwal yang teratur setiap hari.
Ini dapat membantu kamu untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil.
Namun, jangan sampai kamu terlalu mengekang diri sendiri dengan aturan makan ini.
Karena dapat menyebabkan gangguan pola makan dan memperburuk suasana hatimu.
Jika kamu sering merasa lapar dan marah di saat yang bersamaan, cobalah untuk mengubah kebiasaan makanmu.
Selain dapat menjaga kadar gula darah, mengonsumsi berbagai jenis makanan juga dapat membantumu merasa bahagia.
Kesimpulan
'Hangry' adalah kondisi di mana seseorang merasa lapar dan marah secara bersamaan.
Fenomena ini dapat memengaruhi suasana hati dan interaksi sosial seseorang.
Penyebab utama 'hangry' adalah penurunan kadar glukosa dalam tubuh, yang dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, serta neuropeptide Y.
Studi menunjukkan bahwa kadar glukosa rendah dapat berhubungan dengan peningkatan agresivitas seseorang.
‘Hangry’ dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengubah kebiasaan makan.
Mengubah kebiasaan makan dan memilih makanan dengan bijak dapat membantu menjaga keseimbangan emosional serta kesehatan secara keseluruhan.
Writer Notes
Zahra Azka Alfathan Notes
Hangry adalah perasaan yang umum dirasakan oleh banyak orang. Mungkin kita adalah salah satu yang pernah merasakannya. Rasa lapar yang berlebih dapat membuat kita lebih sensitif dalam merespon sesuatu. Meskipun begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi ‘hangry’. Oleh karena itu, jangan sampai kita melukai perasaan orang lain hanya karena rasa lapar.